PANYABUNGAN (Berita): Dua irigasi raksasa, yakni irigasi Batang Gadis dan irigasi Batang Angkola berharap dituntaskan, sehingga masalah petani mengairi persawahan tak lagi jadi kendala.
“Prioritas utama Madina untuk usulan 2024 ke pusat dan propinsi itu irigasi, baru menyusul jalan,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Mandailing Natal Elpianti Harahap, ST menjawab waspada.id dan beritasore.co.id melalui sambungan telepon seluler dari Jakarta, Jumat (14/4).
Dijelaskannya, mereka yang memasukkan di Musrenbang. Yang usulkan kan, lanjut Elpi, pemerintah daerah dan propinsi itu, didukung dan diperkuat oleh legislatif sesuai dapil masing-masing.
“Proses perencanaan penganggaran dan tahapan-tahapan pengusulan kan Pemkab, dan Pemprov yang laksanakan itu,” ujar Elpianti Harahap.
Hari ini Jumat (14/4), pembahasan lanjutan dilakaksanakan di Dirjen Bina Marga Jakarta.
Dua tanggul raksasa bermasalah menyebabkan kerugian sangat besar bagi masyarakat Madina maupun Tapsel, “untuk jadi prioritas 2024.”
Kemarin, mereka beraudiensi di Kementerian PUPR Jakarta Direktorat Sumber Daya Air bersama Dinas PUPR Provsu, perwakilan BWS 2, Komisi D DPRD Sumut, Dinas PUPR Madina serta Dinas PUPR Tapsel.
Kerusakan Irigasi Batang Gadis terjadi pada saluran kanan titik Pidoli, Kec. Panyabungan, Madina. Sipon melintasi Sungai Aek Pohon anjlok 20 meter sejak akhir 2022 menyebabkan aliran air terhenti.
Sedangkan kasus irigasi Batang Angkola, dek irigasi jebol sekira 40 meter di titik Desa Aek Badakjae, Kec. Sayur Matinggi, Tapanuli Selatan. Berdasar pengakuan sejumlah petani dan beberapa kepala desa, sekira 4.000 hektar persawahan meliputi beberapa desa di Kec. Siabu, Madina, bermasalah.
Apresiasi Pemerintah
Tak ayal, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara H. Harun Mustafa Nasution mengapresiasi dan mendukung pemerintah pusat melakukan pembangunan jangka panjang dan menengah di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dan Kota Padangsidimpuan.
“Kita dukung dan apresiasi sepenuhnya program pembangunan pemerintah pusat di Madina dan Padangsidimpuan.
Sebab, masyarakat kedua daerah ini masih sangat membutuhkan pembangunan infrastruktur jalan dan irigasi seperti penanganan jaringan irigasi Batang Gadis,” ujar cucu pendiri pesantren Musthafawiyah Purbabaru.
Harun Musthafa Nasution, politisi Partai Gerindra mengungkapkan, persoalan infrastruktur jalan dan irigasi tersebut diterimanya saat menyerap aspirasi melalui program Reses DPRD Sumut baru-baru ini. (irh)