P.SIDIMPUAN (Berita): Seribuan mahasiswa tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se- Kota P.Sidimpuan berunjuk rasa penolakan Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan Kantor DPRD Kota P.Sidimpuan, Kamis (8/9).
Pantauan Berita, gabungan BEM mahasiswa se-Kota P.Sidimpuan ini terdari dari BEM Aufa Royhan, BEM UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary, BEM Universitas Graha Nusantara, BEM Institut Perguruan Tinggi Tapanuli Selatan, BEM Darmais dan BEM Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.
Sebelum berunjuk rasa, gabungan BEM mahasiswa ini dahulu memilih berkumpul di halaman Bolak Pusat Kota P.Sidimpuan.
Kemudian, bergerak berjalan kaki menuju depan kantor DPRD sambil membawa bendera BEM masing -masing seeta spanduk tuntutan terhadap penolakan kenaikan harga BBM.
Sekitar ratusan personil gabungan baik dari Polres Tapsel maupun Polres P.Sidimpuan hingga TNI dan Satpol-PP juga diterjunkan kelokasi dalam pengamanan unjuk rasa. Salah satunya dengan cara memasang kawat berduri di pagar Kantor DPRD P.Sidimpuan.
Sementara, tuntutan yang dibawa mahasiswa yakini, penolakan terhadap kenaikan harga BBM, penolakan kenaikan tarif dasar listrik (TDL), Mendesak pemerintah agar segera mengusut tuntas mafia migas dan mengevaluasi kinerja badan penganur hilir (BPH Migas), serta Meminta pernyataan sikap kepada DPRD Kota Padangsidempuan agar menolak harga kenaikan BBM secara lisan dan tertulis.
” Kebijakan pemerintah dengan menaikkan harga BBM membuat rakyat semakin sengsara. Apalagi rakyat Indonesia baru menghadapi masa sulit pandemi covid-19, kini ditambahkan lagi dengan beban yang membuat ekonomi masyarakat semakin menderita.
Bahkan, dengan kenaikan harga BBM ini telah mendorong diberbagai sektor ikut naik, salah satu diantaranya bahan pokok serta lainnya.
Dan ini akan membuat masyarakat merasa tersakiti dan terzolimi dengan kebijakan pemerintah,” ujar salah satu mahasiswa dari perwakilan UGN dalam orasinya.
Menyikapi beberapa tuntutan mahasiswa, ahirnya 4 dari tujuh Fraksi DPRD P.Sidimpuan yakni, perwakilan Fraksi Demokrat, PAN, Golkar, Gerindra menerima tuntutan mahasiswa dan menyepakati membuat surat tertulis penolakan terhadap penolakan kenaikan BBM.(Rong)