P.BRANDAN (Berita): Usai merendam Kecamatan Besitang dan Kecamatan Tanjung Pura, kini banjir melanda Kecamatan Hinai, Kecamatan Sei Lepan dan Kecamatan Babalan Kab. Langkat.
Keterangan yang diperoleh dari BPBD Langkat, air juga menggenangi Kecamatan Hinai.
Di Desa Cempa rumah warga yang terdampak sebanyak 429 KK.
Warga yang mengungsi :
Dusun VII Desa Cempa sebanyak 13 KK, Dusun Kebun Raja sebanyak 27 KK, Di Mesjid Miftahul Huda sebanyak 12 KK, di Gedung ex Basecamp mess SDA Provsu sebanyak 13 KK. Total warga yang mengungsi di Desa Cempa sebanyak 65 KK.
Desa Muka Paya sebanyak 63 KK.
Batu Melenggang sebanyak 249 KK.
Tinggi air bervariasi antara 30-100 cm, Masyarakat masih dapat beraktivitas terbatas.
Di Kecamatan Sei Lepan
Kelurahan Harapan Jaya sebanyak 70 KK dengan ketinggia air 30-80 cm.
Di Kecamatan Babalan, Di Desa Pelawi Selatan sebanyak 112 KK, Di Desa Securai Utara sebanyak 55 KK. Tinggi air bervariasi antara 30-70 cm. Masyarakat masih dapat beraktivitas seperti biasa.
Camat Babalan Fajar Aprianta Sitepu ketika dikonfirmasi, Senin (7/11/2022) mengatakan air mulai naik sejak Sabtu (5/11/2022) sore.
“Curah hujan yang tinggi mengakibatkan terjadinya banjir di Babalan. Saat ini air sudah mulai surut beberapa centi ,” jelasnya.
Sementara, di Kecamatan Besitang tepatnya di Desa Halaban masih melaksanakan
kegiatan pembukaan dapur umum dan pendistribusian makanan dan pelayanan kesehatan bagi pelintas jalan Langkat – Aceh yang macet akibat banjir di Aceh Tamiang.
Sedangkan di Kecamatan Tanjung Pura, Desa Pantai Cermin terdampak 326 KK, Desa Paya Perupuk terdampak 214 KK, Desa Suka Maju terdampak 112 KK, Desa Pekubuan terdampak 63 KK, Kelurahan Pekan Tanjung Pura terdampak 123 KK.
Total masyarakat Kecamatan Tanjung Pura terdampak 838 KK dengan ketinggian air bervariasi antara 30-50 cm.
Beberapa warga ada yang mengungsi ke rumah kerabat atau keluarga. Warga masih dapat beraktivitas terbatas.
Hujan saat ini masih terjadi yang mengakibatkan debit air sungai meningkat sehingga air masih masuk ke pemukiman warga.
Sementara untuk Kecamatan Tanjung Pura disebabkan air mengalir perlahan ke saluran pembuangan, sehingga air masih menggenangi pemukiman warga.
Debit air sungai Batang Serangan saat ini juga masih tinggi.
Masyarakat masih dapat melaksanakan kegiatan sehari – hari terbatas.
Kalakhar BPBD Langkat Irwan Syahri ketika dikonfirmasi, Minggu (6/11/2022) malam mengatakan pihaknya tetap berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa.
Masih Melaksanakan penyedotan air di Kecamatan Tanjung Pura dan dibackup oleh BPBD Provinsi Sumatera Utara dan BPBD Kota Medan.
Kemudian Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan melalui Puskesmas untuk pelayanan kesehatan di pos pengungsian.
“Kita juga memonitor prakiraan cuaca dan Peringatan Dini dari website BMKG dan menyampaikan kepada pihak kecamatan atau
pihak desa Melaksanakan posko siaga bencana di kantor BPBD Langkat,” jelasnya. (bap)