Kisaran (Berita): Angka kemiskinan di Kab Asahan pada Maret 2022 tercatat sebanyak 64,49 ribu jiwa atau 8,64 persen, sama halnya dengan pertumbuhan ekonomi terus mengalami peningkatan menjadi 4,66 Persen.
Berdasarkan data dari BPS Kab Asahan, kemiskinan di Kab Asahan mengalami penurunan sebesar 0,71 poin yaitu dari 9,35 persen pada Maret 2021 menjadi 8,64 persen pada Maret 2022. Angka kemiskinan ini setara dengan 64,49 ribu jiwa pada Maret 2022, atau berkurang sekitar 4,80 ribu jiwa dalam setahun terakhir. Begitu juga dengan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) maupun Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan adanya penurunan. P1 turun dari 1,90 pada menjadi 1,22 . P2 turun dari 0,59 menjadi 0,27. Turunnya P1 mengindikasikan adanya kecenderungan peningkatan rata-rata pengeluaran penduduk miskin yang semakin mendekati garis kemiskinan, atau dengan kata lain kesenjangan pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan berkurang. Selanjutnya P2 yang memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin, turunnya indeks ini mengindikasikan berkurangnya ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin, atau dengan kata lain penyebaran pengeluaran semakin baik atau merata.
Sejalan dengan itu perekonomian Kab Asahan berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tahun 2022 mencapai Rp 46,58 triliun dan PDRB per kapita mencapai Rp 59,13 juta. Ekonomi Asahan tahun 2022 tumbuh sebesar 4,66 persen, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2021 yang tumbuh sebesar 3,73 persen. Berdasarkan pendekatan produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 8,48 persen. Diikuti oleh Lapangan Usaha Jasa Lainnya sebesar 7,29 persen dan Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 6,78 persen.
Tiga lapangan usaha yang memberi peran dominan terhadap PDRB Kabupaten Asahan pada 2022 yaitu Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 39,78 persen, disusul Industri Pengolahan sebesar 22,37 persen serta Perdagangan Besar dan Eceran. Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 19,11 persen. Berdasarkan pendekatan pengeluaran, pertumbuhan untuk Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 4,58 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 3,55 persen, Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 3,15 persen dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah mengalami kontraksi sebesar 0,69 persen. Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga memberi kontribusi terbesar terhadap PDRB yaitu 51,05 persen, disusul Pembentukan Modal Tetap Bruto 26,25 persen dan Net Ekspor Barang dan Jasa 15,26 persen.
Sekretaris Kominfo Kab Asahan Arbin Ariadi Tanjung,SH,MH menuturkan turunnya angka kemiskinan dan mulainya tumbuh perekonomian Asahan tidak lepas dari visi misi Pemkab Asahan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sehingga dilakukan perbaikan segala sektor, terutama dalam mendongkrak perekonomian masyarakat.
“Seperti sektor pertanian, sektor lainnya terus dilakukan sehingga bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat,” jelas Tanjung.
Selain itu, kata Tanjung, untuk infrastruktur terus dikejar seperti pembangunan jalan dan jembatan, sehingga bisa mendukung pendapatan masyarakat dalam menjalankan roda perekonomian masyarakat.
“Pembangunan infrastruktur ini kita lakukan secara bertahap, kita akui belum semua wilayah Asahan infrastrukturnya memadai, namun kami akan berupaya terus pembangunan bisa merata dan dilakukan secara bertahap,” jelas Tanjung. (a02/a19/a20)