JAKARTA (Berita): Ketua Umum Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan masih mengalkulasi sosok calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) sehingga belum bisa mengumumkan nama secara dini.
“Saya sebagai ketua umum harus menghitung. Jadi, perhitungan saya belum selesai,” ungkap Megawati Soekarnoput menjawab satu pertanyaan wartawan sebelum beranjak dari area Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI Perjuangan (PDIP) Tahun 2021 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (23/6/2022.
Ketua DPP PDIP Puan Maharani setelah Megawati merespons media, terdengar melontarkan celetukan yang membuat beberapa kader PDIP tersenyum. “Masih pakai kalkulator, ya,” ujar Puan.
Sebelumnya, Megawati mengaku banyak mendapat pertanyaan soal kapan dirinya bisa mengumumkan nama Capres-Cawapres 2024 dari partai berkelir Merah itu.
Ketua Dewan Pengarah BPIP itu meminta semua pihak bisa bersabar tentang pengumuman sosok capres-cawapres dari PDIP.
“Ya, sabar sedikit. Orang waktunya masih dua tahun, lah. Ya, boleh, dong, saya umpetin (simpan, red) terus,” kata dia lalu tersenyum saat berpidato di Rakernas II, Sekolah Parta.
Presiden RI Kelima itu kemudian mengaku sudah dari 1986 terjun ke politik sehingga dirinya paham menjadi Presiden. “Namun, yang sering saya renungkan adalah mencari sosok pemimpin,” kata Megawati.
Ucapkan Terima Kasih Pada Media
Sebelumnya Megawati Soekarnoputri menyampaikan terima kasihnya atas kehadiran awak media yang meliput Rakernas II PDIP /2022).
“Saya mencermati berbagai pemberitaan selama Rakernas II. Tingginya perhatian masyarakat luas terhadap Rakernas ini menunjukkan besarnya harapan yang ditunjukkan kepada partai kita, PDIP.
Saya mengucapkan beribu terima kasih kepada seluruh rekan-rekan pers yang selalu dengan setia berada di Sekolah Partai ini tanpa kenal lelah. Saya lihat yang namanya media terus mengikuti,” tukas Megawati Soekarnoputri.
Presiden RI Kelima itu juga menceritakan pengalamannya ketika berfoto bersama wartawan siang tadi. Wanita kelahiran Yogyakarta, 23 Januari 1947 itu mendapat rayuan dari wartawati mengenai kecantikannya. “Sama yang perempuan, saya bilang, ya, kamu juga mesti tiru saya, dong,” ujar Megawati sembari tersenyum.
Di bagian akhir pidatonya, putri Proklamator RI Bung Karno itu juga menitipkan pesan kepada awak media agar berkontribusi dengan kemajuan Indonesia Raya.
“Saya hanya bisa meminta kepada kalian wartawan,” tandas Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila itu.(irw/ aya)