Undhar Soft Launching Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini

  • Bagikan
Rektor Undhar Dr H Zamakhsyari bin Hasballah Thaib bersama narasumber pada soft launching prodi PIAUD dirangkai seminar di aula kampus itu Jalan KL Yos Sudarso Medan, Kamis (7/9/2023). 

MEDAN (Berita): Universitas Dharmawangsa (Undhar) melakukan Soft Launching Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (Prodi PIAUD) di Aula Kampus Jalan KL Yos Sudarso Medan, Kamis (7/9/2023). 

Acara dirangkai Seminar Nasional Pendidikan Islam Berkeadaban II itu dibuka Rektor Undhar Dr H Zamakhsyari bin Hasballah Thaib Lc MA.

“Penanaman nilai keislaman paling penting dimulai pada usia golden age atau periode emas di tujuh tahun pertama,” kata Zamakhsyari.

Undhar, kata dia, fokus pada pendidikan islam anak usia dini karena akan sangat memengaruhi untuk membentuk karakter dan sikap anak di periode-periode berikutnya.

Menurut Zamakhsyari, prodi baru pada Fakultas Agama Islam Undhar ini
merupakan prodi yang sangat prospek. Di kota Medan saja, sebutnya, ada 400-an lebih jumlah lembaga pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA) atau bentuk lain yang sederajat dengan itu.

“Fakta di lapangan, banyak guru mengajar di PAUD bukanlah orang yang memiliki gelar kesarjanaan linier dengan profesi yang dijalaninya. Mereka mengajar berdasarkan pengalaman, dan itu menjadi penghalang untuk bisa ikut sertifikasi guru karena dianggap tidak linear,” bebernya.

Dengan dibukanya prodi baru ini, kata Zamakhsyari,
Undhar memberi kesempatan kepada para guru yang masih aktif dan ingin mengambil S1 kedua. Kesempatan ini juga berlaku bagi guru yang belum sama sekali memiliki gelar sarjana.

Tak hanya kalangan guru, prodi yang perkuliahannya digelar sore hari tersebut juga terbuka bagi
calon mahasiwa baru lulusan SMA sederajat atau panggilan jiwanya memang menjadi guru.

Zamakhsyari menegaskan,
Undhar siap memberi layanan perkuliahan dan pendidikan yang bisa membentuk karakter guru PAUD.

“Bukan hanya sekadar mengajar, tapi juga punya jiwa edupreneur,” tukasnya.

Edupreneur merupakan pengajar yang mengaplikasikan konsep wirausaha dalam proses pembelajaran.

Zamakhsyari berujar,
Undhar memberi fasilitas pelayanan pendidikan tersebut dengan harga terjangkau. Potongan uang kuliah pun diberikan besar-besaran, karena masih disubsidi Yayasan Pendidikan Dharmawangsa.

“Tahun pertama dan kedua diskon 50 persen, tahun ketiga dan keempat diskon 40 persen,” sebutnya.

Soft launching Prodi PIAUD dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Medan Dr Impun Siregar MA yang turut menyampaikan kata sambutan.

Seminar Nasional Pendidikan Islam Berkeadaban II digelar dalam rangkaian soft launching itu menampilkan narasumber Asesor BAN PAUD Prof Dr Tien Rafida MHum yang juga dekan FTIK UIN Sumatera Utara, Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Provsu yang juga dosen FAI Undhar Dr Suhendri MA, Ketua BAN PAUD dan Pendidikan Nonformal (PNF) Provsu Dr A Zebar MHum, serta Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kelembagaan FTIK IAIN Lhoukseumawe Dr Nurlaila MPd (zoom meeting).

Prof Dr Tien Rafida menyampaikan materi tentang profesionalisme guru PAUD. Ia mengatakan, UIN Sumatera Utara akan berkolaborasi dengan Undhar untuk membangun prodi PIAUD melalui pendidikan bersinergi.

Menurutnya, Prodi PIAUD di Undhar termasuk biaya kuliah termurah di dunia, namun bukan menghasilkan lulusan yang murah-murahan.

“Kita tetap menjaga kualitas bagaimana guru PIAUD bermutu dengan penyusunan kurikulum pengajaran terbaik,” tegasnya. 

Sedangkan Kabid Pembinaan SMK Disdiksu Suhendri menambahkan, pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah peserta didik yang luar biasa, terpinggirkan dan tak mendapat layanan pendidikan. 

Dijelaskannya, dalam perspektif islam, pendidikan ABK menjadi yang berinteraksi dengan manusia lain seperti makan dan minum, berkreativitas dan punya keistimewaan dan kehebatan. 

“Jika ingin mengetahui cara mengajar peserta didik ABK, silahkan kuliah di prodi PIAUD FAI Undhar,” katanya.

Sementara, Ketua BAN PAUD dan PNF Provsu A Zebar mengatakan, manajemen PIAUD meliputi manajemen kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, keuangan, peserta didik dan pengawasan.

“Komitmen dan ketegasan menjadi hal penting dalam mengelola prodi PIAUD ini,” ujarnya.

Wakil Dekan I Bidang Akademik dan Kelembagaan FTIK IAIN Lhoukseumawe Dr Nurlaila mengungkapkan konsep dasar pendidikan anak usia dini adalah membantu kebutuhan jasmani dan rohani. 

Dikatakannya, usia 0-8 tahun bagi PAUD ini penting karena menjadi usia emas (golden age) bagaimana membentuk jaringan otak dapat berfungsi baik. 

“Otak kanan identik dengan hal-hal yang bersifat kreatif dan artistik. Otak kiri cenderung untuk berpikir secara logis dan analitis,” ujarnya. (aje)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *