MEDAN (Berita): Sejumlah aktivis di Sumatera Utara mengaku heran karena di saat minyak solar subsidi langka didapat oleh para nelayan di pesisir Medan Utara dan Belawan, salah satu partai politik dengan mudahnya mendapatkan BBM bersubsidi tersebut dan membagi-bagikan secara gratis kepada para nelayan berskala kecil.
Padahal, Pertamina mendistribusikan BBM hanya kepada SPBU dan bukan kepada partai politik.
Aktitivis yang juga Ketua Barisan Muda Rahmatan Lil Alamin (Badar Sumut) Bang Bhoy menyebutkan bahwa bakti sosial yang dilakukan oleh pengurus bersama salah satu partai politik yang membagi-bagikan BBM subsidi secara gratis kepada kalangan nelayan tersebut memang patut diapresiasi namun yang menjadi pertanyaan, bagaimana partai politik tersebut dengan mudahnya bisa mendapatkan BBM bersubsidi tersebut.
“Selama ini yang kita ketahui Pertamina menyalurkan minyak hanya kepada SPBU dan selanjutnya para nelayan bisa membelinya melalui SPBU khusus untuk nelayan, itu pun untuk mendapatkan solar subsidi di Medan Utara dan di Belawan sangat susah dan langka,” ujar Bang Bhoy didampingi aktivis lainnya seperti Johan Merdeka, Zulkifli dari LSM Penjara PN Sumut, Iqbal Alfansuri Ketua Amali Dan Muhammad Putra SH di Medan, Sabtu (1/10).
Bang Bhoy menambahkan, saat ini masyarakat saja dibatasi untuk membeli BBM bersubsidi, jadi bagaimana cara pengurus partai politik tersebut dengan mudahnya mendapatkan atau membeli BBM bersubsidi. Membagi-bagi bio solar, dari mana parpol tersebut mendapatkannya?.
“Sudah bertahun-tahun solar bersubsidi langka di Pelabuhan Belawan. Hanya pemilik kapal-kapal pukat trawl yang bisa mendapatkannya sementara nelayan berskala kecil dan nelayan tradisional sulit mendapatkan solar bersubsidi.
Kalaupun bisa membelinya dengan harga mahal melalui pengepul minyak,” ujar Bang Bhoy. Ironisnya, tambah Bang Bhoy, hari ini pengurus partai politik dengan mudahnya memperoleh BBM bersubsidi tersebut. Hal senada juga dilontarkan Johan Merdeka.
“Seharusnya partai politik tersebut berupaya mengatasi kelangkaan solar bersubsidi di pesisir Medan Utara dan seputaran Gabion Belawan sehingga para nelayan berskala kecil dan nelayan tradisional bisa mendapatkan solar bersubsidi sekaligus meningkatkan kesejahteraan nelayan,” sebut Johan Merdeka.
Johan menambahkan, langkanya solar bersubsidi di pesisir Medan Utara dan Gabion Belawan sudah lama terjadi namun pemerimtah sepertinya enggan untuk mengatasi kelangkaan tersebut.
“Tak mengherankan kalau kondisi nelayan berskala kecil dan nelayan tradisional jauh dari kesejahteraan akibat dari langkanya solar bersubsidi,” tutur Johan.(att)