Ivan Batubara Dianugerahi Gelar Datuk Sri Paduka Mahkota Raja

  • Bagikan
Sultan Deli Tuanku Mahmud Lamantjiji Perkasa Alam memberikan anugerah gelar  Datuk Sri Paduka Mahkota Raja kepada  Ketua Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Sumatera Utara, H. Ivan Iskandar Batubara yang berlangsung  di Balairung Istana Maimoon Medan, Minggu (2/10) .beritasore/ist
Sultan Deli Tuanku Mahmud Lamantjiji Perkasa Alam memberikan anugerah gelar  Datuk Sri Paduka Mahkota Raja kepada  Ketua Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Sumatera Utara, H. Ivan Iskandar Batubara yang berlangsung  di Balairung Istana Maimoon Medan, Minggu (2/10) .beritasore/ist

MEDAN (Berita): Sultan Deli Tuanku Mahmud Lamantjiji Perkasa Alam memberikan anugerah gelar  Datuk Sri Paduka Mahkota Raja kepada  Ketua Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Sumatera Utara, H. Ivan Iskandar Batubara yang berlangsung  di Balairung Istana Maimoon Medan, Minggu (2/10).

Makna Datuk yang disandang H Ivan Iskandar bin Haji Maslim Batubara tidak lain  Batubara itu adalah gelar yang disandang nenek moyang marga Batubara.

Sementara Sri Paduka itu menunjukkan pangkat kemuliaan seorang raja yang dilantik oleh kepala kepala adat dalam wilayah adat.

Sedangkan kata Mahkota Raja setelah kata Sri Paduka, hal itu menyatakan si empunya gelar adalah Raja Tanah Mandailing yang mendapatkan kurnia, ujar Tengku Ikhwan Helda saat membaca dan menjelaskan sarikata nama dan gelaran yang melekat.

Penganugerahan gelar adat dari Sultan Deli XIV dilaksanakan sebagai rangkaian Hari Keputeraan Seri Peduka Tuanku Mahmud Lamantjiji Perkasa Alam ke-24.

Selain H. Ivan Batubara, gelar adat juga diberikan kepada sejumlah tokoh diantaranya Rektor USU, Rektor Pancabudi, dan H. Abdillah mantan Walikota Medan.

Penganugerahan gelar dari Sultan Deli menambah  gelar Patuan Parimpunan Gomgom Mandailing yang diberikan  ratusan Raja-raja Mandailing di Kelurahan Huta Siantar Kabupaten Mandailing Natal (Madina) bulan Juli lalu.

H. Ivan Iskandar Batubara, sebagai publik figur dan dia seorang pengusaha sukses. Namun demikian, putra almarhum Haji Maslin Batubarapun dikenal aktif mempelajari dan menjalankan adat istiadat Mandailing .

Menurut Ivan yang yang yang mendapatkan anugerah Datuk Sri Paduka Mahkota Raja ini menilai budaya Mandailing memiliki budaya yang sangat menarik dan luar biasa.

“Nilai budaya Mandailing itu luar biasa,  Raja-raja Mandailing dulu menyiapkan ruang-ruang untuk rakyat.

Ada ruang bahan makanan, yang siapa saja rakyat miskin boleh mengambilnya. Ada ruang untuk mereka yang berhutang, bisa berlindung di tempat itu dan Rajalah yang memutuskan dengan penuh keadilan, apa yang harus dilakukan.

Dan banyak sekali kebijakan para Raja pendahulu yang sebenarnya menjadi sikap mulia seorang pemimpin,” kata Ivan menjelaskan keunikan budaya Mandailing.

Gelar yang diberikan Sultan Deli, tambah Ivan Batubara, menjadi spirit kebersamaan Melayu dan Mandailing untuk Bersama-sama memajukan NKRI dengan menegakkan kesejahteraan masyarakat secara bersama-sama.

“Langkah-langkah utamanya, karena kami ada di komunitas dunia usaha. Sebagai pengusaha nasional, tentu saya mengajak seluruh pengusaha untuk melakukan tindakan pro aktif meningkatkan lapangan kerja di Medan dan Sumatera Utara. Tentu peran pemerintah juga sangat tinggi,”jelasnya.

Sementara itu, Ketua MABMI Sumatera Utara H. Syamsul Arifin bangga dengan perhelatan Hari Keputeraan Sultan Deli XIV yang diharapkan menjadi hari kebangkitan wangsa Melayu.

“Ada bung Ivan Batubara, sebagai pengusaha. Saya berharap bahwa tuwan adalah keluarga Melayu, wangsa Melayu.

Maka saya ingin, umur saya sudah 70 tahun, saya tidak tahu berapa sisanya lagi, tapi sudah pantas saya beserah mundur untuk tidak di depan. Kalianlah ke depan,” tutur mantan Gubsu ini

Perhelatan Hari Keputeraan Sultan Deli XIV ke 24 berlangsung khidmat, dihadiri seluruh keluarga Kesultanan dan tokoh-tokoh besar di Sumatera Utara.

Berbeda dari tamu dan undangan lainnya, H Ivan Batubara didampingi sejumlah raja-raja Mandailing diiringi pemain music Mandailing yang khas onang-onang.

Suasana bahagia tersebut, para undangan yang datang dan keluar dari Istana Maimoon mendapat perhatian undangan yang lain. (rel/lin)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *