Gendong Emak Selama Di Tanah Suci Hingga Tiba Di Tanah Air

  • Bagikan
DIGENDONG: Arifin menggendong emaknya sebelum naik ke bus dari Asrama Haji Medan bersama jamaah haji Kloter 19 lainnya menuju kampung halaman di Labuhanbatu, Jumat (4/7). beritasore/Ist

MEDAN (Berita): Tanda berbakti kepada orang tua yang telah melahirkan dan membesarkan anaknya bisa dilakukan dengan berbagai cara yang baik tentunya. Bisa melalui doa, tingkah laku maupun perbuatan.

Bagi Arifin Nasution, 37, kasih sayang kepada emaknya ia tunjukkan selama berada di Tanah Suci saat menunaikan rukun Islam kelima yakni berhaji. Arifin menggendong Rusmini, 72, sang emak, selama di Makkah maupun Madinah, lebih kurang 40 hari lamanya.

Hingga kembali ke tanah air, Arifin tetap menggendong sang emak yang sudah tidak kuat lagi berjalan tersebut.

Hal ini terlihat jelas ketika bus yang membawa rombongan jamaah haji Kloter 19 asal Labuhanbatu tiba di Kualanamu International Airport (KNIA) dan Asrama Haji Medan, Jumat (4/7) siang.

Turun dari pesawat dan bus yang membawanya ke Asrama Haji Medan sebelum melanjutkan perjalanan ke Rantauprapat, Arifin tetap menggendong emaknya, walaupun panitia haji telah menyiapkan kursi roda.

‘’Tawaf mengelilingi Kabah pun, emak saya gendong, saya tidak merasa capek. Doa saya, emak bisa berjalan kembali,’’ ucap Arifin, warga Kec. Bilah Hilir, Kab. Labuhanbatu kepada wartawan di Asrama Haji Medan, Jumat (4/7/2025).

Berbakti kepada orang tua (Birrul walidain) dengan mencintai dan menyayangi orang tua termasuk sikap yang mencerminkan Asmaul Husna, khususnya sifat Ar-Rahman (Maha Penyayang) dan Ar-Rahim (Maha Pengasih). Allah SWT adalah sumber kasih sayang, dan menyayangi orang tua adalah salah satu cara meneladani sifat kasih sayang tersebut dalam kehidupan sehari-hari.(Edr)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *