MEDAN (Berita): Belum beroperasinya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Medan Labuhan (H Bactiar Djafar) di Kecamatan Medan Labuhan ternyata mengalami sejumlah kendala.
Selain pembangunan fisik yang belum rampung juga belum memiliki dokter bedah dan tenaga Sumber Daya Manusia (SDM) lainnya yang belum mencukupi.
Pengakuan itu disampaikan Kepala Dinas Kota Medan dr Taufik Ririansyah bersama Direktur RSUD Medan Labuhan Irlian Saputra dihadapan anggota Komisi II DPRD Medan.
Berbagai masalah terungkap dalam rapat pembahasan P APBD 2022 yang dipimpin Ketua Komisi II Sudari ST didampingi Wakil Ketua Komisi Surianto dan anggota Janses Simbolon di gedung dewan, Selasa (13/9/2022).
Dikatakan Taufik, terkait kendala tersebut pihaknya butuh dukungan dewan untuk percepatan operasional Rumah Sakit type C milik Pemko Medan itu. “Saat ini kami terus mematangkan sejumlah persiapan dan butuh dukungan dewan,” ujar Taufiq.
Disambung dr Irlian Saputra lagi, terkait kondisi terkini RS Medan Labuhan, saat ini masih ada proses pembangunan fisik gedung peruntukan akses keluar masuk pasien rawat inap.
“Menurut Dinas Perkim, pengerjaan akan rampung akhir Oktober 2022. Berarti Nopember baru bisa beroperasi,” terang Irlian.
Selain itu tambah Irlian, untuk idealnya RS Medan Labuhan yang memiliki 100 tempat tidur masih kekurangan para tenaga medis. Baik untuk tenaga perawat, bidan dan dokter umum dan spesialis.
“Kami masih banyak membutuhkan tenaga medis seperti perawat, bidan dan dokter. Saat ini kami sedang koordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM) Pemko Medan untuk penambahan tenaga SDM,” papar Irlian.
Bukan itu saja, terkait izin operasionalnya juga belum ada. “Memang, terkait izin operasional sangat berhubungan dengan kekurangan tenaga medis.
Bila tenaga SDM sudah memadai dan cukup sesuai aturan maka izin operasional dapat segera diterbitkan,” imbuh Irlian.
Masih menurut Irlian, yang menjadi kendala utama yakni masalah kebutuhan dokter spesialis.
“Hingga saat ini, belum ada penempatan dokter spesialis ahli bedah di rumah sakit kita. Kita kesulitan, hingga saat ini belum mendapat dokter ahli bedah,” ungkapnya.
Bukan itu saja tambah Irlian, terkait dokter umum pun saat ini RS Medan Labuhan sangat butuh dan masih kekurangan. “Hal ini tetap kami kordinasikan kepada BKDPSDM,” sebut Irlian.
Seiring dengan sejumlah uraian diatas, Irlian hanya mampu menyebut dan memprediksikan jika Rumah Sakit Medan Labuhan diperkirakan dapat beroperasi pada awal Nopember 2022.
“Namun, kami tetap butuh dukungan demi percepatan operasional dan pelayanan kesehatan nantinya dapat berjalan maksimal,” harap Irlian.
Menyikapi pengakuan Kepala Dinas Kesehatan dr Taufiq Ririansyah dan Direktur RS dr Irlian Saputra mendapat respon dari anggota dewan.
Ketua Komisi II Sudari ST menyampaikan agar Kepala Dinas dan Direktur terus memantau perkembangan dan berusaha memenuhi kebutuhan tenaga SDM dan kekurangan lainnya layaknya Rumah Sakit.
Menurut Sudari, pengoperasian RS sangat dinanti masyarakat. Dan tentu, ketika sudah beroperas dapat berjalan maksimal sesuai harapan masyarakat.
“Pihak manajemen RS harus mampu memberikan pelayanan kesehatan sesuai program Walikota Medan yakni menjadikan Kota Medan wisata kesehatan,” kata Sudari.
Bahkan, dari hasil rapat pembahasan, Komisi II merekomendasikan agar BKDPSDM Pemko Medan segera melakukan penambahan tenaga SDM di Rumah Sakit Medan Labuhan. “Hal itu sangat penting dan mendesak,” tegas Sudari.
Begitu juga dengan pendapat Wakil Ketua Komisi Surianto, Dia berharap agar pihak manajemen RS dapat mempersiapkan segala kebutuhan operasional.
“Masyarakat menunggu percepatan operasional RS. Segala kebutuhan supaya segera dilengkapi. Jangan sampai ratusan pegawai disana makan gaji buta,” tandas Surianto.
Sementara itu Janses Simbolon mendesak agar RS segera beroperasi mengingat kebutuhan masyarakat wilayah Medan Utara sangat mendesak.
“Kita tetap suport pihak manajemen, kendala dan kebutuhan apa yang perlu untuk kelengkapan rumah sakit kita siap bantu dan dukung penuh,” tegas Janses. (mz)