MEDAN (Berita): Pemerintah Jepang melalui Konsulat Jenderal Jepang di Medan memberikan bantuan hibah kepada dua sekolah di Langkat, Sumatera Utara dan Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.
Acara Penandatanganan Kontrak Bantuan Hibah Pemerintah Jepang terhadap MTs di Kabupaten Tebo dan SDIT di Kabupaten Langkat berlangsung di Kantor Konsulat Jenderal Jepang di Medan Kamis (13/3/2025).
Konsul Jenderal Jepang di Medan Takonai Susumu bersama Anggun Suyanto, Ketua Yayasan Pendidikan Baitul Ilmi Jambi dan
Didik Gunawan, Ketua Yayasan Pendidikan Aligarh, Langkat menandatangani kontrak kerja sama bantuan dana hibah tersebut.
Konsul Jenderal Jepang di Medan Takonai Susumu mengatakan pemerintah Jepang telah memutuskan untuk memberikan dana hibah melalui program Grant Assistance for Grass-roots Human Security Projects untuk pembangunan gedung sekolah di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi dan Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.
“Pertama kali bantuan hibah pemerintah Jepang ada di Jambi. Dana hibah tersebut disalurkan melalui kerja sama antara Konsulat Jenderal Jepang di Medan,” kata Konsul Takonai.
Dua yayasan yang menerima bantuan hibah itu yakni pertama Yayasan Pendidikan Baitul Ilmi, Kecamatan Rimbo Bujang senilai Rp1.208,700.000 untuk proyek Pembangunan Gedung Sekolah MTs Baitul Ilmi di Desa Perintis, Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.
2. Yayasan Pendidikan Aligarh senilai
Rp1.153.308.000 untuk proyek Pembangunan
Gedung Sekolah SDIT Sahabat Quran Darussalam di Desa Kwala Air, Kecamatan
Selesai, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumut.
Kontrak kerja sama ditandatangani pada Kamis, 13 Maret 2025.
Konsul Takonai mengatakan proyek pembangunan gedung Sekolah MTs Baitul Ilmi berada di Desa Perintis, Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi
MTs Baitul Ilmi Tebo sejak didirikannya pada tahun 2020 telah menyediakan pendidikan
berkualitas dengan biaya terjangkau, meningkatkan akses pendidikan kepada siswa-siswi di Kecamatan Rimbo Bujang.
“Namun, kondisi infrastruktur sekolah saat ini yang memprihatinkan terdiri dari hanya empat ruang kelas sederhana dengan atap papan seng dan kayu, serta beberapa dinding yang sudah rusak- mengakibatkan gangguan belajar siswa akibat suara saat hujan,” katanya.
Konsul Takonai mengatakan keterbatasan ruang kelas bahkan memaksa penggunaan gedung auditorium dan tempat
ibadah sebagai ruang belajar untuk menampung seluruh siswa.
Oleh karena itu, bantuan hibah untuk pembangunan gedung baru dengan enam ruang kelas beserta enam toilet diharapkan guna menciptakan lingkungan belajar yang lebih layak dan kondusif serta kebersihan yang lebih baik.
Kedua, proyek Pembangunan Gedung Sekolah Dasar Islam Terpadu, Desa Kwala air,
Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat.
Didirikan pada tahun 2021, SDIT Sahabat Quran Darussalam merupakan salah satu dari tiga sekolah dasar di desa Kwala Air, dan saat ini memiliki tiga gedung sekolah dengan empat ruang kelas.
“Tetapi hanya satu gedung yang layak pakai,” kata Takonai
Dua gedung lainnya rusak parah, tanpa pintu
dan dinding, sehingga siswa terpapar cuaca buruk dan debu. Kondisi ini diperparah oleh jumlah siswa yang terus meningkat dari tahun ke tahun, memaksa penggunaan fasilitas lain termasuk gedung LPK sebagai ruang kelas tambahan.
Oleh karena itu, bantuan hibah untuk pembangunan gedung baru yang terdiri atas enamruang kelas, satu ruang guru, satu ruang komputer, dan enam toilet diharapkan akan menunjang proses belajar mengajar 90 siswa dan 15 guru.
Bantuan Hibah Grass-roots untuk Keamanan Manusia merupakan salah satu skema
bantuan hibah dari Pemerintah Jepang, ditujukan untuk kepentingan masyarakat Indonesia di tingkat akar rumput secara langsung dan cepat, sebagai wujud kepedulian serta persahabatan rakyat Jepang terhadap rakyat Indonesia.
Sejak tahun 2000 hingga tahun ini terdapat 81 proyek yang telah dilaksanakan di wilayah yurisdiksi Konsulat Jenderal Jepang di Medan (Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, dan Jambi).
“Informasi lanjut mengenai bantuan hibah Grassroots dapat diperoleh dari Kantor Konsulat Jenderal Jepang di Medan,” ungkap Konsul Takonai.
Setelah melalui seleksi ketat dari berbagai proposal yang diajukan kepada Konsulat
Jenderal Jepang di Medan, proyek-proyek terpilih ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan Indonesia, khususnya di sektor pendidikan.
Konsul Takonai mengatakan pemerintah Jepang melalui Konsul Jenderal Jepang di Medan telah memberikan bantuan total sekira Rp81 miliar kepada 81 yayasan atau institusi. Setiap 1 perusahaan mendapat bantuan rata-rata Rp81 miliar, paling banyak di daerah Sumatera Utara. Selebihnya daerah lingkup Konsulat Jepang yakni Aceh, Sumatera Barat, Riau dan Jambi.
“Setiap tahun Pemerintah Jepang memberikan bantuan, fokus ke sektor pendidikan, sosial lingkungan, dan kesehatan,” katanya.
Takonai menyebut bantuan grass root belajar dari masyarakat jepang dari pajak -pajak masyarakat. “Saya perwakilan dari Pemerintah jelang berharap dana ini dapat digunakan utk proyek gedung. Semoga anak-anak dapat meningkatkan pendidikan. Untuk pertama kali bantuan ini menjangkau masyarakat Jambi.
‘Semoga ini persahabatan antara pemerintah jepang dan Indonesia makin meningkat lagi,” tutupnya. (wie)