USAID IUWASH Tangguh Dorong PDAM Di Sumut Hasilkan Air Minum Aman

  • Bagikan
Berita Sore/laswie wakid Zulfa Ermiza Regional Manager USAID IUWASH Tangguh Sumut (paling kanan) pada workshop dan pelatihan di gedung BPKP Jalan Gatot Subroto Medan Senin (29/7/2024).

MEDAN (Berita): Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID)
Indonesia Urban Resilient Water, Sanitation, and Hygiene (USAID IUWASH Tangguh) terus mendorong Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) daerah ini atau kini disebut Perumda di Sumatera Utara untuk tercapainya produksi air minum aman ke masyarakat.

Hal itu diungkapkan Zulfa Ermiza Regional Manager USAID IUWASH Tangguh Sumatera Utara kepada wartawan Senin (29/7/2024).

Zulfa juga mengatakan itu pada pembukaan workshop dan pelatihan ‘Rencana Bisnis dan Tarif’ BUMD Air Minum SE Provinsi Sumatera Utara di gedung BPKP Jalan Gatot Subroto Medan Senin (29/7/2024). Pelatihan itu berlangsung tiga hari (29-31 Juli 2024).

Acara tersebut sendiri merupakan kolaborasi USAID, Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Bagian Perekonomian Pemprov Sumut.

Acara itu dihadiri Ketua Perpamsi yang juga Plh Direktur Utama Perumda Tirtanadi Ewin Putra, mewakili BPKP Sumut Susetyo Gigih Trilaksono, Koordinator Pengawas Bidang Akuntan Negara 2, BUMD Air Minum se- Sumut, termasuk 19 PDAM yang merupakan anggota Perpamsi Sumut, Pemprov Sumut, Bagian Perekonomian 33 kabupaten/kota.

Zulfa menjelaskan selama ini USAID IUWASH Tangguh, sudah memberikan pendampingan kepada lima PDAM di Sumut yakni Perumda Tirta Uli Pematangsiantar, PDAM Lihou Simalungun, Tirta Sari Binjai, Tirta Deli Deliserdang dan Tirtanadi.

Mereka dibina untuk meningkatkan kinerjanya PDAM seperti cara membuat Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM), menyusun Rencana Bisnis (Renbis) dan penyesuaian tarif. Pasalnya Pemprov Sumut sudah mengeluarkan tarif air minum batas bawah dan batas atas.

Zulfa menyebut pentingnya regulasi penyesuaian tarif yang Full Cost Recovery (FCR) bagi peningkatan kinerja PDAM dan kesinambungan layanan air minum aman.

“USAID itu menginginkan adanya pelayanan. Operator air minum yang sehat dan baik. “Jafi USAID IUWASH Tangguh memberikan bantuan melalui adanya peningkatan kinerja dari operator air minum,” tegas Zulfa.

Pelatihan ini digelar untuk memberikan pemahaman dan keterampilan bagi manajemen PDAM dalam melakukan proses penyusunan dokumen rencana bisnis PDAM sesuai dengan Permendagri No. 118 tahun 2018 tentang Rencana Bisnis, Rencana Kerja dan Anggaran, Kerja Sama, Pelaporan dan Evaluasi Badan Usaha Milik Daerah.

Juga melakukan perhitungan tarif dan penyusunan proposal usulan tarif air minum bagi Kepala Daerah selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM) sesuai dengan ketentuan Permendagri No. 71 tahun 2016 tentang Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum sebagaimana telah diubah dengan Permendagri No. 21 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun2016 Tentang Perhitungan dan Penetapan Tarif Air Minum.

“Intinya bagaimana USAID IUWASH Tangguh membantu perintah untuk air minum aman dan sanitasi aman,” ungkap Zulfa

Kegiatan lima tahun untuk memajukan tujuan pembangunan Indonesia dalam meningkatkan akses ke air minum, sanitasi dan higiene (WASH) yang dikelola dengan aman di daerah perkotaan yang rentan dan memperkuat ketahanan iklim layanan air minum dan sanitasi serta pengelolaan sumber daya air. Dalam kemitraan yang erat dengan Pemerintah Indonesia, USAID IUWASH

Ketua Perpamsi Sumut Ewin Putra yang juga Plh Dirut Perumda Tirtanadi mengatakan tarif air.minum atas awah dari Gubsu udah keluar tinggal

Ewin memaparkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ditargetkan Akses Air Minum Layak 100 persen, Aman 15 persen dan perpipaan 30 persen. “Tirtanadi Sendiri cakupan pelayanan
sudah 81 persen,” katanya.

Di Sumut, kata Ewin, PDAM anggota Perpamsi ada 19, namun dua diantaranya sakit. Itu karena mindset. “Pemerintah Pusat
Kalau sakit tak dibantu, justru sehat yang dibantu,” katanya, seraya menyebut Tirtanadi sedang buat rencana bisnis 2025-2030.

Sedangkan tarif yang saat ini berlaku di Tirtanadi sejak 2017. “Untuk menyesuaikan tarif sampai sekarang belum ada,” tegasnya. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *