Transaksi Uang Elektronik Tumbuh 42,06 Persen 

  • Bagikan

JAKARTA (Berita): Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi uang elektronik pada triwulan I/2022 tercatat tumbuh 42,06 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

“Diproyeksikan tahun ini transaksi uang elektronik atau transaksi non tunai akan meningkat menjadi 18,03 persen yoy hingga mencapai Rp360 triliun,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, kemarin sore.

Menurutnya, transaksi ekonomi dan keuangan digital menunjukkan perkembangan pesat, seiring dengan peningkatan akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan, dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.

“Karena itu bank sentral terus memperkuat kebijakan sistem pembayaran yang cepat, mudah murah, aman, andal, serta inklusif dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari peningkatan konsumsi masyarakat,” kata Perry.

BI juga mencatat, lanjutnya, nilai transaksi digital banking mengalami peningkatan pula sebesar 34,9 persen yoy dan untuk keseluruhan tahun 2022 diproyeksikan akan meningkat 26,72 persen yoy hingga mencapai Rp51.729 triliun.

“BI terus mendorong inovasi sistem pembayaran, termasuk dalam rangka mendukung program pemerintah dan percepatan pemulihan ekonomi nasional, serta mendorong akselerasi ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan efisien melalui kebijakan sistem pembayaran nontunai,” tutur Perry.

Selain itu, sambungnya, BI terus melanjutkan upaya perluasan layanan BI-Fast melalui mobile banking serta meningkatkan komunikasi kepada masyarakat dan lembaga terkait.

Perry menyatakan bahwa sinergi dengan pemerintah juga terus diperkuat untuk mendorong percepatan digitalisasi pembayaran melalui elektronifikasi bantuan sosial transaksi pemerintah daerah serta transportasi.

Adapun, di sisi tunai uang kartal yang diedarkan pada triwulan I/2022 juga meningkat 13,58 persen yoy.

Di samping itu, bank sentral terus memperkuat pelayanan kas kepada masyarakat melalui implementasi digitalisasi layanan kas keliling Pintar.

Ditegaskan, Bank Indonesia juga menjaga ketersediaan uang tunai, termasuk tambahan penyediaan uang sebesar Rp27,4 triliun sehingga menjadi Rp 202,7 triliun selama periode bulan Ramadan dan hari raya Idulfitri 14 43 H, serta memperkuat kerja sama kelembagaan dalam pengedaran uang ke seluruh wilayah NKRI. (agt)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *