JAKARTA (Berita): Sharp Corporation tidak pernah berhenti untuk terus melakukan pengujian terhadap teknologi Plasmacluster guna berkontribusi dalam melindungi kesehatan masyarakat di seluruh dunia.
Pandu Setio, PR & Brand Communication Dept. PT Sharp Electronics Indonesia dalam siaran persnya diterima, Senin (25/10/2022) mengatakan terbaru, teknologi Plasmacluster berhasil menunjukan efektifitasnya dalam mengurangi novel coronavirus yang melayang di udara dan mengurangi gejala asma di saluran napas manusia.
Pandu menyebut studi ini dimulai pada April 2020 oleh Universitas Columbia tentang teknologi Sharp Plasmacluster. Penelitian menyelidiki teknologi pengendalian infeksi yang efektif terhadap virus corona baru (SARS CoV-2).
Pada saat itu, jumlah orang yang terinfeksi dan kematian meningkat dengan cepat di seluruh dunia sejak awal wabah penyakit coronavirus baru (Covid-19) pada Desember 2019 dan beberapa tindakan prefentif diperlukan.
Sharp menerima permintaan yang dibuat oleh Universitas Columbia dan setuju untuk mendanai penelitian dan menyediakan peralatan uji yang diperlukan. “Setelah itu, penelitian dilakukan secara independen oleh Universitas,” katanya.
Moriya Tsuji, seorang Profesor Kedokteran di Divisi Penyakit Menular, Departemen Kedokteran di Pusat Medis Irving Universitas Columbia, sebuah lembaga penelitian terkenal di dunia yang berlokasi di Amerika Serikat bersama rekan-rekannya telah menemukan bahwa paparan ion Plasmacluster ke virus di udara dari varian virus corona terbaru yaitu SARS-CoV-2 Omicron BA.1 selama 15 menit mampu menurunkan titer infeksi virus*3 sebesar 99,3 persen.
Dalam studi virus di udara ini, larutan yang sangat pekat dari varian Omicron BA.1, strain yang bermutasi dari virus corona baru (SARS-CoV-2), disemprotkan ke dalam kotak uji 102L*4 dalam bentuk aerosol dilanjutkan dengan melepaskan ion Plasmacluster (kepadatan ion sekitar 25.000 pcs/cm3) untuk memverifikasi efektivitas pengurangan virus di udara.
Hasilnya menunjukkan penurunan drastis dari titer infeksi virus (pengurangan 99,3% setelah 15 menit paparan), menunjukkan bahwa teknologi Plasmacluster sangat efektif melawan varian Omicron di udara yang bermutasi dan sangat menular.
Komentar dari Profesor Moriya Tsuji, Pusat Medis Irving Universitas Columbiasejak tahun 2020, wabah Covid-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 telah menyebar secara eksplosif ke seluruh dunia dan menjadi momok bagi umat manusia.
Virus tersebut masih menyebar sambil terus bermutasi untuk menghindari sistem kekebalan manusia, sehingga menjadi ancaman yang tak henti-hentinya bagi masyarakat dunia.
Selain vaksinasi, disarankan untuk menggunakan langkah-langkah perlindungan ekstra untuk mencegah infeksi yang menyebar luas oleh virus SARS CoV-2.
“Pada saat melakukan penelitian dengan varian Omicron yang sangat menular, kami harus memastikan faktor keamanan yang sangat memadai,” katanya.
Dalam penelitian ini, pengujian yang layak dapat dilakukan dengan ukuran maksimum kotak uji yang ditempatkan di lemari pengaman yang tidak bocor virus apa pun.
“Hasilnya, kami dapat melakukan penelitian untuk membuktikan bahwa ion Plasmacluster secara resistan mengurangi virus SARS-CoV-2 (varian Omicron) di udara.
Merupakan keyakinan kuat bagi kami jika penerapan teknologi Plasmacluster sebagai tindakan pencegahan terhadap infeksi virus pernapasan dapat memberikan harapan besar bagi masyarakat di masa depan,” ungkapnya.
Sedangkan Munemasa Mori, peneliti utama dan asisten profesor fakultas kedokteran, pusat pengembangan manusia di universitas Columbia New York, USA merupakan seorang ahli dalam pengobatan pernapasan dan penelitian sel induk.
Dr Mori beserta tim investigasi-nya telah memvalidasi efek teknologi Plasmacluster Sharp corporation pada sel induk saluran napas manusia dapat mengurangi sekresi lendir saluran napas kental, yang biasa ditemukan pada pasien asma.
Ini menunjuan bahwa teknologi Plasmacluster dapat membantu meringankan masalah pernapasan, yang berhubungan dengan kondisi saluran napas seperti asma.
Sampai saat ini Sharp telah membuktikan keefektifan teknologi Plasmacluster dalam menekan alergen tungau yang menyebabkan masalah saluran napas.
Karena tes ini dilakukan dengan peralatan di mana tidak ada alergen seperti tungau, debu dan serbuk sari.
‘Ini menunjukkan bahwa efek ion Plasmacluster juga dapat berkontribusi untuk menguntungkan sel secara langsung,” jelasnya. (wie)