MEDAN (Berita): Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang sempat stagnan selama 2023 mulai menunjukkan peningkatan. Hingga Mei 2024, total DPK yang dihimpun mencapai Rp317,37 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 5,62 persen yoy.
“Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan simpanan Giro sebesar 13,88 persen yoy dan Deposito sebesar 5,94 persen yoy,” kata Khoirul Muttaqien, Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara Sabtu (20/7/2024).
Secara struktur, porsi jenis simpanan terbanyak terdapat dalam bentuk tabungan (43,71 persen), diikuti dengan deposito (39,26 persen), lalu giro (17,03 persen).
“Ketersediaan dana yang cukup dalam sektor perbankan dengan pusat operasi di Sumatera Utara pada Mei 2024 menunjukkan tingkat likuiditas yang terjaga,” ungkapnya.
Rasio antara Alat Likuid dan Deposito Non-Core (AL/NCD) serta Alat Likuid dan Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat masing-masing sebesar 97,56 persen dan 20,21 persen, masih dalam level yang aman melampaui ambang batas yang kesehatan bank sebesar 50 persen dan 10 persen.
“Hal ini menandakan tingkat kesiapan yang sangat baik untuk mengatasi kebutuhan transaksi masyarakat di Sumatera Utara,” ungkapnya.
Ketahanan modal juga tetap solid, terlihat dari rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) yang semakin kuat menjadi 29,87 persen (Desember 2023: 28,22 persen).
Menurutnya, situasi ini mengindikasikan bahwa jumlah modal perbankan masih mencukupi dalam menghadapi risiko potensial.
“Ke depan, OJK dan industri perbankan akan terus memantau risiko pasar dan dampaknya pada risiko likuiditas terkait sentimen suku bunga global yang masih tetap tinggi,” kata Muttaqien. (wie)