Sektor Jasa Keuangan Sumut Tetap Terjaga

  • Bagikan
Berita Sore/ist Kepala OJK Regional 5 Sumbagut Bambang Mukti Riyadi.

MEDAN (Berita): Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara menilai stabilitas sektor jasa keuangan di Provinsi Sumatera Utara berdasarkan data yang tersedia hingga Juni 2023 tetap terjaga dan resilien.

“Hal ini didukung oleh indikator seperti permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, serta kinerja intermediasi yang positif,” kata Bambang Mukti Riyadi, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Rabu (16/8).

Ia menyebut perkembangan perekonomian nasional secara umum menunjukkan tren yang positif, terutama dalam dunia usaha. Hal ini tercermin dari peningkatan surplus dalam neraca perdagangan, serta kenaikan indeks Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur pada bulan Juli 2023 menjadi 53,3, dibandingkan dengan angka 52,5 pada bulan Juni 2023.

“Selain itu, utilitas kapasitas industri juga mengalami peningkatan,” ungkapnya.

Di tingkat domestik, jelas Bambang, kinerja ekonomi Provinsi Sumatera Utara menunjukkan adanya pemulihan yang signifikan. Pertumbuhan ekonomi pada Triwulan II 2023 mencapai 5,19 persen year-on-year (yoy), melebihi pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,17 persen yoy.

Selain itu, laju inflasi terus mengalami penurunan hingga bulan Juli 2023, dengan tingkat inflasi sebesar 2,54 persen yoy, dibandingkan dengan tingkat inflasi sebesar 6,13 persen yoy pada Desember 2022.

Keberlanjutan pertumbuhan ekonomi yang positif serta stabilitas sektor keuangan yang terjaga memberikan dasar yang kuat bagi pengembangan lebih lanjut dalam sektor ekonomi dan keuangan, serta memperkuat upaya menuju inklusi keuangan yang lebih luas dan berkelanjutan di Sumatera Utara.

Bambang menambahkan sektor perbankan di Sumatera Utara menunjukkan stabilitas yang konsisten dengan modal yang kokoh dan likuiditas yang memadai, meskipun peran intermediasi sedikit terbatas.

Begitu pula, evolusi investor di pasar modal telah menunjukkan perkembangan yang signifikan, sejalan dengan kemajuan teknologi dan kemudahan akses terhadap informasi keuangan.

“Dalam sektor Industri Keuangan Non-Bank, pendapatan dari premi asuransi di Sumatera Utara menunjukkan peningkatan,” katanya. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *