Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5,44 Persen Lebihi AS dan China

  • Bagikan
Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono
Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono

JAKARTA (Berita): Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2022 mencapai 5,44 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang tumbuh 3,72 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono di Jakarta, Jumat (5/8), mengatakan bahwa perutumbuhan Indonesia di kuartal II/2022 melebihi mitra dagang terbesar aeperti Amerika Serikat (AS) dan China.

Margo menjelaskan, perekonomian negara mitra dagang Indonesia tetap tumbuh positif pada kuartal II/2022, di tengah tantangan laju inflasi yang tinggi.

China misalnya, mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,4 persen pada kuartal II/2022, melambat jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya atau periode yang sama pada tahun lalu.

Ekonomi Amerika Serikat juga tumbuh melambat sebesar 1,6 persen pada kuartal II/2022. Sejalan dengan itu, ekonomi Uni Eropa tumbuh sebesar 4,0 persen juga melambat dari periode kuartal sebelumnya.

Sejumlah negara di Asia juga mencatatkan perlambatan pertumbuhan ekonomi, seperti Korea Selatan dan Singapura, yang masing-masing tumbuh sebesar 2,9 persen dan 4,8 persen.

Dia menyampaikan, perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II/2022 atas dasar harga berlaku mencapai Rp4.919,9 triliun, sedangkan berdasarkan harga konstan mencapai Rp2.923,7 triliun.

“Secara tahunan, kinerja ekonomi triwulan II/2022 sudah lebih tinggi daripada sebelum pandemi,. Pertumbuhan ini ditopang mobilitas masyarakat yang kembali normal,” papar Margo.

BPS mencatat dengan perbaikan mobilitas, beberapa sektor tumbuh tinggi, seperti transportasi dan pergudangan yang naik 21,27 persen yoy serta akomodasi makan dan minum 9,76 persen yoy.

Selain itu, beberapa sektor utama juga mengalami pertumbuhan moderat, yaitu pada sektor industri 4,01 persen, perdagangan 4,42 persen, dan pertanian 1,37 persen.

Adapun secara tahunan ekonomi Indonesia tumbuh secara konsisten. “Polanya mulai dari Q3, Q4 [2021], dan Q1 terus tumbuh sampai dengan Q2 ini, jadi Q2 ini lebih tinggi dari Q1,” katanya.

Pertambangan Tumbuh

BPS juga mencatat untuk lapangan usaha pertambangan pada kuartal II 2022 tumbuh 4,01 persen, lebih tinggi dibandingkan kuartal I yang tumbuhya 3,82 persen.

“Hal tersebut tak lepas dari permintaan batu bara yang meningkat karena konflik Rusia dan Ukraina,” ungkap Margo.

Menurutnya, pertumbuhan tersebut terjadi karena didorong oleh peningkatan tembaga dan emas yang tumbuh 22,37 persen. Kemudian pertambangan batu bara tumbuh 4,25 persen.

“Peningkatan permintaan dari luar negeri, terutama saat Eropa melarang pembelian batu bara dari Rusia dan Ukraina karena ada konflik,” tuturnya.

Margo menyampaikan bahwa mayoritas lapangan usaha pada periode tersebut tumbuh positif, kecuali lapangan usaha administrasi pemerintahan dan jasa pendidikan masing-masing terkontraksi sebesar -1,73 persen yoy serta -1,15 persen yoy. (agt)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *