MEDAN (Berita): Penyaluran kredit perbankan di Sumatera Utara meningkat signifikan setelah sebelumnya termoderasi di awal tahun.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara Khoirul Muttaqien mengatakan hal itu Jumat (13/12/2024).
Dia menjelaskan posisi September 2024, kredit yang disalurkan perbankan Sumut sebesar Rp275 triliun (yoy), meningkat 8,35 persen dibanding posisi sama tahun lalu sebesar Rp254 triliun.
Kredit yang disalurkan itu untuk modal kerja Rp123,17 triliun meningkat 8,75 persen (yoy), konsumsi Rp84,70 triliun naik 13,94 persen yoy dan investasi Rp66,93 triliun yang naik 10,44 persen yoy.
Muttaqien mengatakan porsi untuk kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mencapai 30 persen dari total kredit tahun 2023. Namun menurun di September 2024 disebabkan oleh kredit kepada korporasi yang meningkat signifikan.
“Penyaluran kredit untuk UMKM memang terus meningkat. OJK Provinsi Sumut terus mendorong peningkatan akses tersebut. Salah satunya melalui TPAKD,” jelas Muttaqien.
Menurut Muttaqien, kredit produktif di Sumut ditopang oleh sektor industri pengolahan Rp58,32 triliun, meningkat 3,04 persen yoy. Disusul kredit perdagangan Rp48,05 triliun, naik 4,97 persen yoy dan untuk pertanian Rp47,70 triliun juga naik 11,24 persen yoy.
Selebihnya di bawah 10 persen untuk konstruksi, real estate, pertambangan, jasa kemasyarakatan, transportasi. Selain itu untuk listrik, gas, air serta akomodasi makan dan minum.
Muttaqien menambahkan per September 2024 aset perbankan Sumut sebesar Rp352,50 triliun, meningkat 5,10 persen yoy dibanding posisi sama tahun 2023 sebesar Rp335 triliun.
Dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp324,88 triliun, naik 4,80 persen dibanding posisi September 2023 sebesar Rp307 triliun.(wie)