JAKARTA (Berita): Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati sentil Pemerintah Daerah (Pemda) yang masih menimbun anggaran dari pusat di perbankan hingga mencapai Rp 202,3 triliun per Maret 2022.
Menkeu ingin saldo mengendap itu segera diwujudkan menjadi program padat kerja sebagai akselerasi pembangunan ekonomi pasca pandemi.
“Perlu adanya percepatan belanja pemda,” kata Menkeu dalam konferensi pers APBN KiTa secara virtual, Rabu (20/4).
Menurutnya, saldo mengendap itu mencapai rekor dari posisi Maret 2022, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dana pemda yang berada di bank mengalami kenaikan dari bulan-bulan sebelumnya.
Pada akhir 2021, saldo pemda di bank tercatat Rp 113,38 triliun, lalu pada Januari 2022 menjadi Rp 157,97 triliun, Februari 2022 menjadi Rp 183,3 triliun, dan terus naik pada bulan lalu.
“Pemda memiliki dana di bank yang pasti meningkat signifikan. Maret 2022 bahkan tembus Rp 200 triliun, ini kejadian yang pernah terjadi pada 2019 dan tahun ini bahkan lebih tinggi, Rp 202,35 triliun,” ujar Sri Mulyani
Dalam beberapa tahun terakhir, dana simpanan pemda di bank cenderung naik setiap bulannya, mencapai puncak pada Oktober atau November.
“Lalu, jumlah simpanan itu langsung berkurang signifikan pada Desember setiap tahunnya karena realisasi belanja,” urai Menkeu.
Sri Mulyani menyebut bahwa pemda harus mengubah kebiasaan itu dan membelanjakan dananya dengan efisien.
Belanja pemda, menurutnya, sangat berperan penting dalam mendorong pemulihan ekonomi daerah, selain belanja dari program-program pemerintah pusat.
“Sebetulnya pemda punya potensi besar untuk ikut mendorong pemulihan ekonomi, dengan menggunakan dananya untuk bisa mengakselerasi pemulihan di masing-masing daerahnya,” ujar Sri Mulyani.
Dia menyebut bahwa nominal saldo tersimpan tertinggi berada di wilayah Jawa Timur, yakni mencapai Rp 26,85 triliun.
Selain Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat menjadi tiga provinsi dengan anggaran tertinggi yang masih berada di bank.
“Hampir seluruh wilayah mencatatkan kenaikan saldo di perbankan per Maret 2022 dari bulan sebelumnya,” jelas Menkeu.
Kecuali, sambungnya, Kalimantan Timur, Maluku, Maluku Utara, dan Gorontalo yang justru simpanan di bank sedikit menurun pada bulan lalu.
Adapun, simpanan terendah di bank berada di Sulawesi Barat, yakni senilai Rp1,14 triliun. Meskipun begitu, nilai tersebut naik dari posisi bulan sebelumnya.
“Dengan pemda diharapkan mampu melakukan eksekusi belanja, maka kita berharap pada kuartal kedua dan ketiga akselerasi pemulihan ekonomi bisa terjaga,” imbuh Sri Mulyani. (agt)