OJK Sumut Dorong Perusahaan Sawit Melantai Di Bursa

  • Bagikan

MEDAN (Berita): Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara terus mendorong perusahaan-perusahaan sawit yang ada di daerah ini untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) sebagai langkah strategis dalam pengembangan komoditas sawit.

“Dengan melantai di bursa, perusahaan dapat meningkatkan akses pendanaan yang lebih luas dan transparan, sehingga dapat mendukung ekspansi bisnis serta meningkatkan daya saing industri sawit di pasar global,” kata Khoirul Muttaqien, Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara di Medan Selasa (11/3/2025).

Muttaqien berbicara pada update Industri Jasa Keuangan (IJK) di Sumut dihadiri Forum Komunikasi (Forkom) IJK Sumut dan media partner OJK di Menara Bank Mandiri Jalan Pulau Pinang Medan.

Ia menilai perkembangan investor di Pasar Modal telah menunjukkan pergerakan yang signifikan dari segi akses keuangan, sejalan dengan kemajuan teknologi dan penyediaan informasi keuangan.

Hingga Desember 2024, terdapat total 615.28 single investor identification (SID) atau akun investor tercatat di Sumatera Utara, mencerminkan pertumbuhan sebesar 11,23 persen yoy.

Dalam konteks instrumen investasi, reksadana menjadi pilihan yang dominan dengan jumlah investor terbanyak, mencapai 578.608, sementara instrument dengan pertumbuhan rekening tertinggi adalah Saham sebesar 20,94 persen yoy.

Pengumpulan dana melalui emisi di Pasar Modal dari perusahaan-perusahaan di Sumatera Utara mencapai Rp2,28 triliun.

Penghimpunan ini melibatkan 11 perusahaan yang melaksanakan IPO, 1 perusahaan yang menerbitkan obligasi, serta 5 entitas usaha yang memanfaatkan skema pendanaan kolektif (securities crowdfunding/SCF).

Pada tahun 2024, OJK bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengidentifikasi satu perusahaan dari sektor Pendidikan yang berpotensi melaksanakan IPO di Sumatera Utara pada 2025.

“Bertambahnya jumlah emiten saham di wilayah ini diharapkan dapat mendorong dinamika investasi lokal serta memperkuat ekosistem pasar modal di tingkat daerah,” ujar Muttaqien. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *