Kredit Produktif Perbankan Sumut Tumbuh 70,78 Persen

  • Bagikan
Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara Khoirul Muttaqien pada update terkait Industri Jasa Keuangan Sumut di Menara Bank Mandiri Jalan Pulau Pinang Medan Selasa (11/3/2025). Berita Sore/ist

MEDAN (Berita): Jumlah penyaluran kredit produktif mencapai Rp213,27 triliun atau 70,78 persen dari total kredit, dengan pertumbuhan yang tinggi sebesar 19,52 persen yoy.

Hal itu dikatakan Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara Khoirul Muttaqien di Menara Bank Mandiri Jalan Pulau Pinang Medan Selasa (11/3/2025).

Di sana, Muttaqien memaparkan media update perkembangan Industri Jasa Keuangan di Sumut sekaligus buka puasa bersama dengan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (Forkom IJK) Sumut serta media yang sehari – hari meliput kegiatan OJK Sumut.

“Pertumbuhan ini menunjukkan pergeseran struktur kredit yang lebih sehat dan berkelanjutan, dengan sektor produktif semakin menjadi motor utama ekspansi kredit, mengindikasikan meningkatnya kepercayaan pelaku usaha terhadap prospek ekonomi,” tegasnya.

Penyaluran kredit dalam empat bulan terakhir mengalami pertumbuhan yang kuat, hingga akhirnya mencapai pertumbuhan tertinggi dalam lima tahun terakhir yaitu sebesar 17,67 persen yoy, jauh melebihi pertumbuhan kredit Nasional sebesar 10,27 persen yoy.

“Pertumbuhan kredit yang tinggi tersebut ditopang oleh sektor produktif, setelah sebelumnya bergantung pada kredit konsumtif,” kata Muttaqien.

Hal ini menurutnya sejalan dengan pertumbuhan ekonomi daerah yang terus meningkat, mengindikasikan kemajuan ekonomi yang stabil.

Peningkatan kredit produktif terutama didorong oleh kredit Modal Kerja, yang berkontribusi sebesar 47,23 persen dari total kredit dan tumbuh 24,21 persen yoy. Sementara itu, kredit Investasi dengan porsi 23,55 persen mencatat pertumbuhan 11,12 persen yoy.

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan kredit produktif terutama didorong oleh sektor Industri Pengolahan, yang mencatatkan jumlah pangsa (25,57 persen) dan pertumbuhan yang substansial (34,44 persen yoy), menjadikannya kontributor utama dalam pertumbuhan kredit periode ini.

Dorongan utama berasal dari subsektor pengolahan minyak goreng kelapa sawit, yang tumbuh impresif sebesar 75,06 persen yoy. Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya permintaan CPO di pasar internasional dan perbaikan harga komoditas tersebut.

‘Selain itu, upaya peningkatan produktivitas serta ekspansi lahan di Sumatera Utara turut memperkuat pertumbuhan kredit di subsektor ini,” ungkapnya. (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *