MEDAN (Berita): Kinerja Industri Jasa Keuangan Non Bank (IKNB) di Sumatera Utara secara umum berada dalam kondisi yang stabil dan tetap bertumbuh positif.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memgatakan hal itu dalam acara Media Gathering beberapa waktu lalu.
Pertumbuhan positif baik bagi IKNB yang berkantor pusat di Sumatera Utara yang terdiri dari 1 Perusahaan Modal Ventura, 2 Lembaga Keuangan Mikro (LKM), 11 Perusahaan Gadai Swasta, dan 3 Dana Pensiun, maupun yang berkantor cabang yang terdiri dari 71 entitas Perusahaan Pembiayaan, 36 Asuransi Jiwa, dan 58 Asuransi Umum.
Selain itu, industri Fintech Lending atau yang lebih dikenal dengan nama pinjaman online juga semakin berkembang penggunaannya oleh masyarakat Sumatera Utara, meskipun hingga saat ini belum terdapat perusahaan fintech yang berkantor pusat di Sumatera Utara.
Yusup menyampaikan bahwa penyaluran pembiayaan oleh lembaga pembiayaan non bank terpantau tumbuh positif. Per Juli 2021, Perusahaan Modal Ventura mencatatkan pertumbuhan 103,90 persen secara year on year (yoy) dengan total pembiayaan sebesar Rp107,42 miliar yang merupakan penyertaan modal bagi perusahaan swasta sebagai pasangan usaha.
Sementara itu, Perusahaan Pembiayaan secara agregat telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp15,59 triliun dengan pertumbuhan sebesar 0,96 persen secara year to date (ytd), meskipun masih melambat secara yoy.
“Hal ini menunjukkan penyaluran pembiayaan oleh perusahaan pembiayaan sudah mulai bergerak pulih setelah sebelumnya melambat akibat pandemi,” kata’Yusup.
Ia menyebut profil risiko perusahaan pembiayaan juga berada dalam level yang manageable, ditandai dengan terjaganya rasio NPF sebesar 3,03 persen per Juli 2021.
“Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan countercyclical OJK khususnya terkait restrukturisasi pembiayaan sudah berjalan dengan efektif,” ujarnya.
Yusup menambahkan bahwa pembiayaan yang disalurkan oleh LKM dan Perusahaan Gadai Swasta di Sumut juga menunjukkan pertumbuhan positif di tengah pandemi.
Per posisi Juli 2021, LKM di Sumut secara agregat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp3,77 miliar dengan pertumbuhan 75,12 persen secara yoy.
“Pertumbuhan tersebut menunjukkan perkembangan yang baik bagi pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, khususnya dengan penghasilan menengah ke bawah di Sumut,” jelas Yusup.
Sementara untuk Perusahaan Gadai Swasta per Mei 2021, secara agregat telah memberikan pinjaman dengan total Rp28,85 miliar, meningkat 50,97 persen secara yoy.
Industri Asuransi di Sumut memperlihatkan kinerja yang membaik setelah sebelumnya cenderung turun di tahun 2020 akibat pandemi.
Per triwulan I 2021, Asuransi Jiwa di Sumut secara agregat mencatatkan peningkatan pembayaran premi sebesar 6,68 persen dengan total premi Rp2,09 triliun.
Hal ini mendorong peningkatan rasio premi dibanding klaim dari 86,52 persen pada triwulan I 2020 menjadi 114,95 persen di triwulan I 2021.
Sementara pada Asuransi Umum, meskipun pertumbuhan premi melambat, namun rasio premi dibanding klaim meningkat dari 196,70 persen di triwulan I 2020, menjadi 209,99 persen di triwulan I 2021.
Yusup juga menambahkan bahwa perusahaan Dana Pensiun di Sumatera Utara secara agregat mencatatkan pertumbuhan investasi yang stabil meski di tengah pandemi.
Total aset mencapai per Juli 2021 tercatat sebesar Rp1,29 triliun dengan pertumbuhan 7,99 persen secara yoy dan total investasi yang dikelola mencapai Rp1,20 triliun dengan pertumbuhan 12,85 persen yoy.
“Di sisi platform digital, industri start-up Fintech Lending atau lebih dikenal dengan nama pinjaman online masih berkembang dengan pesat.
Hingga 25 Agustus 2021, terdapat 116 penyelenggara fintech yang terdaftar dan berizin di OJK,” ujar Yusup.
Berdasarkan pemantauan per Juli 2021, jumlah rekening borrower atau peminjam dana fintech yang berlokasi Sumut tercatat sebanyak 1.282.077 rekening dengan pertumbuhan 33,09 persen secara yoy.
Sementara jumlah rekening lender atau pemberi pinjaman yang berlokasi di Sumut adalah 28.849 rekening dengan pertumbuhan 20,23 persen yoy.
Mengikuti pertumbuhan yang signifikan tersebut, akumulasi jumlah pinjaman yang diterima oleh borrower di Sumut juga bertumbuh tinggi sebesar 115,78 persen secara yoy dengan jumlah total pinjaman sebesar Rp 5,29 triliun. (wie)