JAKARTA (Berita): Gojek dan GoTo Financial bagian dari Grup GoTo, ekosistem digital terbesar di Indonesia berkolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(KemenPPPA), UN Women, dan Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil Mikro (ASPPUK) untuk mendukung pemberdayaan perempuan Indonesia melalui program ‘Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya’.
Hal itu terungkap pada webinar dengan topik “Perempuan Hebat, Indonesia Jaya” secara zoom Kamis (14/7/2022). Narasumber pada acara itu Bintang Puspayoga, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI dan Shinto Nugroho, Chief of Public Policy and Government Relations GoTo.
Sebagai panelis, Indra Gunawan, Plt Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat KPPPA, Putri Rusli, Head of Merchant Partnership & Brand Strategy Gojek & GoTo Financial.
Dwi Faiz, Head of Programs UNWomen, Emmy Astuti, Direktur Eksekutif, Asosiasi Pendampingan Perempuan Usaha Kecil Mikro (ASPPUK) dan Naneth Eko Priyono, Pemilik Usaha Bebek Bebek Rempah Semarang (Mitra Usaha GoFood).
Chief of Public Policy and Government Relations GoTo, Shinto Nugroho mengungkapkan bahwa kolaborasi ini berangkat dari komitmen Grup GoTo dalam menghadirkan solusi melalui ekosistem
digital yang inklusif dalam membuka akses seluas-luasnya bagi perempuan kepada peluang dan kesempatan yang ada dalam kewirausahaan digital.
Khususnya selama pandemi, digitalisasi menjadi jawaban dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada. Kolaborasi Gojek dan GoTo Financial, yang merupakan bagian dari Grup GoTo, bersama dengan KemenPPPA, UN Women, dan ASPPUK bertujuan untuk memberdayakan dan menguatkan peran perempuan, khususnya dalam kewirausahaan digital.
“Kami percaya guna mencapai hal tersebut,diperlukan kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak. Kami ingin melihat lebih banyak lagi mencetak womenpreneur yang berjaya dan berdaya,” jelas Shinto.
Sebagai akibat dari pandemi global ini, Laporan Gender Global 2021 yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF), sebanyak 39 persen perempuan kehilangan pekerjaan atau penghasilannya selama pandemi.
Senada dengan Shinto, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengatakan berbagai isu perempuan khususnya dalam masa pemulihan pandemi Covid-19 merupakan isu yang kompleks dan multisektoral.
Strategi penyelesaiannya pun tidak bisa dilakukan melalui satu pendekatan atau hanya melibatkan peran KemenPPPA saja, dibutuhkan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan untuk bersama-sama memberikan perhatian.
“Apresiasi kami sampaikan atas terselenggaranya program kerjasama multi-pihak antara Gojek dalam hal ini Grup GoTo melalui GoTo Financial, UN Women, dan ASPPUK sebagai bentuk kolaborasi penta-helix antara Pemerintah, swasta, organisasi, dan komunitas,” ungkap Menteri PPPA.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan RI, saat ini 52 persen dari 63,9 juta pelaku usaha mikro di Indonesia adalah perempuan.
Sementara itu, untuk tingkat usaha kecil, 56 persen dari 193.000 usaha kecil pemiliknya adalah perempuan, dan untuk usaha menengah, 34 persen dari 44.700 pelaku usahanya adalah perempuan.
Masing-masing dari ketiga pilar edukasi dalam program “Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya” menghadirkan berbagai materi pelatihan berbasis gender yang dinilai mampu membuka potensi ekonomi bagi perempuan. (wie)