MEDAN (Berita): Kesepakatan stimulus di AS ditambah dengan rencana Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan memberlakukan quantitative easing menjadi katalis penguatan bursa di dunia.
Indeks Harga Saham Global (IHSG) sendiri pada perdagangan hari ini, Jumat, (13/3) menguat tajam 1.49% di level 6.358,21.
Demikian Pakar Ekonomi menyikapi pengaruh rupiah dan IHSG dampak kesepakatan stimulus oleh Bank Sentral Eropa (ECB) yang terjadi pada akhir pekan Minggu ini.
Menurut Benjamin, penguatan IHSG seirama dengan penguatan sejumlah bursa di Asia maupun bursa global pada umumnya.
“Stimulus dan langkah ECB yang akan masuk ke pasar obligasi menjadi kabar baik bagi pasar keuangan kita hari ini,”terangnya.
Kebijakan yang di ambil ECB juga mendongkrak kinerja bursa saham di Eropa. Sejauh ini, lanjut Benjamin, pasar memang mengkuatirkan adanya kebijakan guna mengantisipasi pemulihan ekonomi kedepan.
Dan langkah yang ditakutkan itu adalah pengurangan pembelian obligasi oleh Bank Sentral,paparnya lagi.
Hal itu tentunya yang bisa membuat likuiditas pasar keuangan akan lebih banyak dibanjiri dana investor. Walaupun pada dasarnya kita tidak bisa menghindari kemungkinan tersebut di masa yang akan datang.
Kunci pemulihan terletak pada vaksinasi. Dan sejauh ini kita melihat bahwa perang terhadap covid 19 perlahan mulai membuahkan hasil,sebut Benjamin.
“Nah, terkait dengan stimulus di AS dan langkah ECB kedepan, mata uang rupiah menguat terhadap US Dolar. Rupiah ditutup menguat di level 13.385 per US Dolar.
Meskipun Rupiah di perdagangan sore terlihat lebih rendah dibandingkan dengan sesi perdagangan pertama ,ujarnya. (lin)