MEDAN (Berita): Pengumpulan dana melalui emisi di Pasar Modal dari perusahaan-perusahaan asal Sumatera Utara mencapai Rp2,28 triliun.
Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Khoirul Muttaqien mengatakan hal itu kepada wartawan di kantornya Jumat (20/12/2024k
Penghimpunan ini melibatkan 11 perusahaan yang melaksanakan IPO, 1 perusahaan yang menerbitkan obligasi, serta 5 entitas usaha yang memanfaatkan skema pendanaan kolektif (securities crowdfunding/SCF).
Pada tahun 2024, OJK bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengidentifikasi satu perusahaan dari sektor Pendidikan yang berpotensi melaksanakan IPO di Sumatera Utara pada 2025. Bertambahnya jumlah emiten saham di wilayah ini diharapkan dapat mendorong dinamika investasi lokal serta memperkuat ekosistem pasar modal di tingkat daerah.
OJK terus mendorong perusahaan-perusahaan sawit di Sumatera Utara untuk melakukan IPO sebagai langkah strategis dalam pengembangan komoditas sawit. Dengan melantai di bursa, perusahaan dapat meningkatkan akses pendanaan yang lebih luas dan transparan, sehingga dapat mendukung ekspansi bisnis serta meningkatkan daya saing industri sawit di pasar global.
OJK juga berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan UMKM dari sisi pasar modal. Salah satunya dengan mendukung pemanfaatan SCF kepada UMKM agar dapat “naik kelas” dan bahkan berkembang kedepannya untuk dapat masuk ke dalam Papan Akselarasi Bursa.
Pada tahun 2024, OJK beberapa melakukan sosiasilasi SCF kepada Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sumatera Utara (14/11/2024) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sumatera Utara (11/12/2024).
Perkembangan investor di Pasar Modal telah menunjukkan pergerakan yang signifikan dari segi akses keuangan, sejalan dengan kemajuan teknologi dan penyediaan informasi keuangan.
Hingga Oktober 2024, terdapat total 608.599 single investor identification (SID) atau akun investor tercatat di Sumatera Utara, mencerminkan pertumbuhan sebesar 20,57 persen yoy. Dalam konteks instrumen investasi, reksadana menjadi pilihan yang dominan dengan jumlah investor terbanyak, mencapai 572.598.
“Sementara instrument dengan pertumbuhan rekening tertinggi adalah Saham sebesar
20,57 persen yoy,” kata Muttaqien. (wie)