MEDAN (Berita): Tahun depan (2025) Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara fokus pada pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ke arah digital dan green.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara IGP Wira Kusuma mengatakan hal itu pada pertemuan Bincang Bareng Media (BBM) yang digelar BI di kantornya Jalan Balaikota Medan Kamis (19/12/2024).
Pada pertemuan itu Wira, panggilan akrabnya juga mengatakan bahwa ia tahu depan, tepatnya 15 Januari 2025 akan pindah menjabat Kepala Perwakilan BI di London. Saat itu, Wira didampingi Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut Suharman Tabrani dan Iman Gunadi.
Wira menjelaskan upaya Bank Indonesia dalam pengembangan UMKM ditujukan untuk menjaga stabilitas nilai rupiah melalui pengendalian inflasi khususnya pangan (volatile food). Mendorong ekspor dan pertumbuhan ekonomi daerah, serta inklusi keuangan dalam rangka stabilitas sistem keuangan serta digitalisasi sistem pembayaran.
Beberapa program pengembangan UMKM yang telah dilaksanakan antara lain UMKM Pangan Strategis: program peningkatan produktivitas klaster pangan, digitalisasi pertanian (digital farming), serta program hilirisasi klaster pangan.
“Saat ini sudah terdapat tiga klaster pangan yang berhasil mengalami peningkatan hingga 45 persen khususnya cabai merah di Kabupaten Karo,” terang Wira.
Selain itu program UMKM Go Export: Bi turut memfasilitasi UMKM untuk business matching dengan buyer (pembeli) luar negeri (LN), pengiriman sampel ke luar negeri, pembuatan marketing kit bilingual khusus ekspor, pendampingan ekspor oleh pakar, dan fasilitasi pameran dalam negeri dan luar negeri.
“Saat ini sudah terdapat penambahan lima UMKM yang berhasil ekspor dengan total transaksi lebih dari Rp30 miliar,” jelas Wira.
UMKM Go Digital: dilaksanakan melalui program onboarding UMKM dan pelatihan digital marketing bersama top brands e-commerce yang diikuti oleh 389 UMKM.
UMKM Hijau: Bl mendorong pengembangan UMKM hijau melalui pilot project beberapa kelompok yang meliputi tiga tahap pengembangan eco-adopter, eco- entepreneur, eco-innovator. Salah satu yang sudah berhasil di tahap eco-entepreneur adalah Gapoktan Sri Karya dengan komoditas beras organik di Kabupaten Serdang Bedagai,
Akses Keuangan, melalui perluasan penggunaan aplikasi SIAPIK bekerjasama dengan universitas, IWAPI, APRNDO, dan pemerintah, business matching pembiayaan dgn perbankan, serta survei database UMKM potensial dibiayai.
Wira menyebut program lainnya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah: penguatan program GNPP di pesantren (greenhouse INFRATANI, program ketahanan pangan halal, dan program pangan halal). Penguatan ekosistem produk halal (fasilitasi pengembangan halal center di 4 perguruan tinggi (UINSU, UMA, UNPAB, UMSU), sertifikasi halal produk, dan sertifikasi RPH/RPU), serta penguatan ekonomi dan pembiayaan syariah. (wie)