MEDAN (Berita): Menjelang akhir masa tanggap Covid-19 dan menguatnya wacana era New Normal, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih (foto) meminta pemerintah indahkan imbauan Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI.
“Pemerintah diminta indahkan imbauan IDAI, khususnya terkait kegiatan pendidikan,” kata Fikri kepada Berita, Kamis (28/5).
Pasalnya, sejalan dengan wacana New Normal tersebut, terdapat pula wacana masuk sekolah mulainya tahun ajaran baru di bulan Juli.
Sebelumnya, lanjut Fikri, IDAI beberapa waktu lalu telah mengeluarkan anjuran menjelang akhir masa tanggap darurat Covid-19.
Di antaranya memuat mengenai kegiatan pendidikan.
Karena itu menurut dia, anjuran IDAI untuk tetap melanjutkan kegiatan belajar di rumah dan menerapkan pembelajaran jarak jauh harus diperhatikan pemerintah.
Itu lantaran sulitnya melakukan pengendalian transmisi jika terdapat kerumunan.
“Pembelajaran jarak jauh lebih baik tetap dilanjutkan karena kemungkinan bulan Juli wabah Covid-19 ini belum teratasi dengan baik,” tambah Fikri.
Dijelaskannya, menurut data IDAI hingga 18 Mei, terdapat jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) anak sebanyak 3.324 anak, 129 anak dengan status PDP dan 584 anak terkonfirmasi positif Covid-19.
Adapun jumlah yang meninggal karena wabah ini adalah 14 anak.
“Angka ini tinggi dan menunjukkan bahwa kelompok usia anak seusia ini rentan terhadap Covid-19,” kata politikus PKS ini.
Suasana Jadi Normal
Di bagian lain keterangannya, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih mengatakan New Normal mestinya membuat suasana menjadi normal bukan menambah kepanikan.
Lebih lanjut ia menambahkan, hal yang menjadi pertimbangan dalam wacana new normal ini mestinya bukan hanya ekonomi.
Aspek kesehatan dan keselamatan, juga rasa aman tentu lebih utama.
“Untuk kesehatan, kami minta pemerintah perhatikan himbauan IDAI,” ucapnya.
Selain itu, kata dia, hal yang membuat anggota dewan ini sangsi dengan wacana New Normal dan kembali ke sekolah ini adalah jumlah kasus positif Covid-19 yang terus naik.
Dari data kata Fikri, menunjukkan kurva harian wabah ini juga tidak menunjukkan tren melandai.
“Padahal rumus untuk menerapkan new normal adalah ketika kurvanya sudah melandai, yang berarti transmisi Covid-19 sudah dapat dikendalikan. Kondisi kita belum menunjukkan itu,” pungkasnya. (lin)