ADA sejumlah kawasan di Kab. Langkat benar-benar jempolan. Menakjubkan. Melihat alam yang sangat indah ini saat menikmati ciptaan-Nya, membuat banyak terpana. Subhanallah.
Di sudut-sudut suasana, ada karunia milik Allah seperti ‘surga’ di Langkat. Tentu saja, tak ada yang kebetulan. Bagi Pemerintah Kabupaten Langkat, potensi alam yang indah ini ingin lebih diberdayakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, ibukota Stabat, terdiri dari 23 kecamatan terhampar di 6.273,29 km2, berpenduduk 1.030.202 jiwa (2020).
Nama Langkat diambil dari nama Kesultanan Langkat. Dulu, pernah ada di tempat yang kini kota kecil bernama Tanjungpura.
Ada sederetan objek wisata menakjubkan di Langkat, termasuk Bukitlawang, Gua Batu Rizal, Salang Pangeran, Gua Pintu Angin Bahorok, objek wisata air panas dan air terjun Sei Glugur.
Boleh juga dicoba pemandaian alam Pangkal Namu Sirasira (Sei Bingei), arum jeram Sei Bingei, arum jeram Sei Wampu, Masjid Azizi, objek wisata alam Desa Galuh, Nemu Belanga, kolam tenang alami Devar (Lau Kulap), kolam renang mata air Babarsari (Lau Kulap).
Ada pula pemandian Pantai Biru, Pantai Kuala Serapuh, Kampung Bali, Babussalam, Desa Jaring Halus, ekosistem mangrove Lubuk Kertang, Taman Wisata Lyza, kolam renang Dendang Tirta, Waterpark Ria, pekan Sunge Landak Bukitlawang.
Pokoknya, tinggal pilih: masih ada Jendela Bamboe Leuser, pesona Desa Perlus dan Desa Klantan, Simolap, Puncak Adem, Puncak Akui, museum daerah Kabupateb Langkat, Batu Rongrong.
Sensasi yang lain, air terjun Saranggana, ecotourism Lepan Pancasila, ekowisata mangrove peduli pesisir, ekowisata mangrove foundation penghijauan maju bersama.
Dijumpai di Stabat, Rabu (1/2), Plt Bupati Langkat H. Syah Afandin, SH mengungkapkan, Kab. Langkat salahsatu daerah tujuan wisata di Sumatera Utara, yang memiliki keragaman objek dan daya tarik wisata; baik wisata alam, budaya serta budaya religi.
“Pemkab Langkat terus berupaya memberdayakan segenap potensi yang ada, untuk dijadikan aset dan produk wisata yang dapat memberikan peluang untuk lebih maju dan pengembangan sektor kepariwisataan di Langkat,” ujar H. Syah Afandin.
Tentu saja, upaya ini dilakukan untuk kepentingan rakyat, khususnya masyarakat Kab. Langkat. Semoga upaya pantang menyerah ini membawa nilai ibadah. Aamiin yaa Allah. ***Irham Hagabean Nasution***
