Jangan Ditumpangi Masalah Singkuang 1

  • Bagikan
Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution dicegat waspada.id seusai salat zuhur di Masjid Agung Nur Ala Nur Panyabungan.beritasore/Ghiyas Irham Nasution

PANYABUNGAN (Berita): Seusai salat zuhur di Masjid Agung Nur Ala Nur, Panyabungan, Rabu (29/3), waspada.id dan beritasore.co.id mencegat Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution.

Bupati minta agar jangan situasi ini ditumpangi pihak-pihak mengambil kesempatan.

Awalnya, waspada.id dan beritasore.co.id meminta komentar atau imbauan menyangkut ratusan warga Singkuang 1, Kec. Muara Batang Gadis, Kab. Madina, yang sudah 11 hari nginap di areal PT RPR.

Bupati menceritakan, berbagai upaya dilakukan untuk memediasi menyelesaikan persoalan ini, yang sudah dilakukan berbagai upaya.

“Kita akan bertemu dengan kawan-kawan wartawan lainnya,” ujar Jafar Sukhairi Nasution.

Hanya beberapa menit kemudian, saat waspada.id masih berada di Masjid Agung, ada informasi dari Kominfo Madina memberitahukan, pertemuan media dengan bupati dilakukan seusai pelantikan Kades terpilih.

Tidak tangung-tanggung, pertemuan bupati dengan puluhan wartawan berbagai media, dihadiri forum komunikasi pimpinan daerah Madina.

“Mohon agar ini jangan dipelintir, seolah-olah Pemda tidak bekerja, tidak mementingkan rakyat, kita ini selalu berjuang memikirkan kepentingan masyarakat,” ujar Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution.

Ketua PKB Sumut ini juga meminta, agar mohon jangan situasi ini ditumpangi oleh pihak-pihak yang mengambil kesempatan.

Bupati kembali mengingatkan, jangan ada kesan, Pemda tidak peduli, tidak memperjuangkan hak rakyat, “perlu kami tegaskan, Pemda Madina memperjuangkan hak-hak normatif masyarakat Singkuang.”

Dikatakan, sampai saat ini, kesepakatan kedua belah pihak belum didapat. Perusahaan, kata bupati, bersedia mencari lahan di luar HGU, namun asensi atau persepsi ini berberda-beda hingga menimbulkan asumsi-asumsi.

Menurut bupati, persoalan ini bukan gaweannya Pemda, itu proses hukum, jadi kita berharap jangan ada asumsi-asumsi yang dapat menzolimi siapapun.

“Kami berharap kepada media agar memberikan berita yang seimbang terkait persoalan Singkuang ini,” katanya.

Sejumlah wartawan bereaksi dan menyampaikan pendapat setelah mendengar pernyataan Bupati Madina, salah satunya Iskandar Hasibuan, pemimpin umum Malintang Pos Grup.

“Terus terang, sebelumnya saya diskusi dengan adinda Irham (waspada.id dan beritasore.co.id), kami sama-sama memberitakan apa adanya. Saya juga mantan wartawan Waspada puluhan tahun,” ujar Iskandar.

Yang terjadi dirasa kurang berimbang, kata dia, karena kami kesusahan mendapat informasi.

“Kinerja Kominfo bisa kita lihat sendiri, perusahaan seperti PT RPR dan PT SMGP, misalnya, kita juga bisa lihat seperti apa,” ujar Iskandar Hasibuan.

Dia kembali meyampaikan kepada bupati, memberitakan apa adanya, tidak ada kepentingan apa-apa. Saya sudah komunikasi dan diskusi dengan adinda Irham,” ujar Iskandar, disambut tepuk tangan pata wartawan.

Sedangkan Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution memohon maaf.

“Kita manusia biasa, bisa lupa, khilaf. Saya mohon maaf,” ujar bupati. (irh)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *