MADINA (Berita): Sesaat setelah gempa berkekuatan 7,3 magnotudo berpotensi tsunami mengguncang Provinsi Sumatera Barat, Selasa (25/4), warga Batahan, Natal dan Muara Batang Gadis (MBG) Kab. Mandailing Natal, mengungsi ke tempat dinilai aman.
Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution mengingatkan warga jangan panik, tapi harus senantiasa meningkatkan kewaspadaan.
Kepala Badan Penanggunangan Bencana Daerah (BPBD) Madina Mukhsin Nasution, S.Sos, MM kepada waspada.id dan beritasore.co.id, mengungkapkan, gempa ini terjadi sekira pukul 03.00 dan dinyatakan berpotensi tsunami. Tak sampai pukul 04.00, berpotensi tsunami dicabut.
“Sekarang, alhamdulillah, warga kembali ke rumah masing-masing sejak pukul 05.00,” ujar Mukhsin Nasution.
Informasi diperoleh, sekira 90 persen warga Batahan mengungsi ke Sinunukan.
“Menurut Camat Batahan, sekira 60 persen warga mengungungsi, sedangkan warga bermukim di sekitar Pantai Natal mengungsi ke Bukit Bendera.
Begitu juga warga Singkuang dan Tabuyung, Kec. MBG juga mengungsi,” ujar Mukhsin.
Pihak BPBD Madina terus lmelakukan pemantauan melalui camat se-Pantai Barat (Batahan, Natal, MBG, Rantobaek, Batangnatal).
“Pak Bupati terus mengingatkan warga jangan panik, tapi harus meningkatkan kewaspadaan,” ujar Mukhsin Nasution.
Gempa Mentawai Tak lama, setelah gempa 7 m di 147 km Barat Daya Agam, Sumbar, muncul gempa berikutnya pada menit yang sama di Kepulauan Mentawai, Sumbar, dengan kekuatan 7,3 magnitudo.
Lokasi gempa berada di 177 km Barat Laut Kepulauan Mentawai dengan kedalaman 84 Km.
“Peringatan dini tsunami di Sumatera Utara,” tulis BMKG. Masyarakat di Sumbar melaporkan gempa dirasakan sangat kuat.
Gempa ini dirasakan di (berdasar skala MMI). Skala VI MMI Siberut, VI Mentawai, V Pasaman Barat, V Padang Pariaman, V Agam, V Padang, III Gunung Sitoli, III Padang Panjang, III Pesisir Selatan, III Limapuluhkota, III Solok Selatan, III Solok, III Bukittinggi, II Labuhan Batu, II Padang Sidempuan. (irh)