Belajar Tatap Muka Kembali Berjalan Di Abdya

  • Bagikan
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Abdya, Jauhari S.Pd. (Foto:Syafrizal)
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Abdya, Jauhari S.Pd. (Foto:Syafrizal)

BLANGPIDIE (Berita): Setelah sempat diliburkan beberapa waktu belakangan, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Aceh Barat Daya (Abdya), kembali dilaksanakan secara tatap muka, mulai Senin (24/8) lalu.

Menurut Jauhari S.Pd, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Abdya Selasa (25/8), aktivitas belajar secara tatap muka semua jenjang pendidikan di daerah setempat, diliburkan dan disarankan belajar di rumah, dikarenakan meningkatnya temuan kasus Covid-19 di wilayah itu.

Akan tetapi, seiring kondisi yang kian membaik, maka KBM tingkat SMP dan SMA sederajat di Abdya, kembali dilaksanakan secara tatap muka, mulai Senin (24/8) lalu. Hal itu katanya, merujuk pada Instruksi Bupati Abdya Nomor 423/940/2020, tentang pembelajaran tatap muka pada satuan pendidikan di lingkungan Pemkab setempat.

Meskipun demikian tambah John, sapaan akrab mantan bintang lapangan ini, proses KBM di sekolah tetap berpedoman pada peraturan perundang-undangan, terutama Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 01/KB/2020, Nomor 516 tahun 2020, Nomor HK 03.01/Menkes/363/2020, Nomor 440-882 tahun 2020, tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19, dengan mengutamakan kesiapan sekolah, sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat dan termonitor, dengan membudayakan pola hidup bersih dan sehat, dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19.

John mengatakan, proses KBM secara tatap muka, hanya berlaku untuk SMP dan SMA sederajat. Sementara untuk SD sederajat dan TK, sementara waktu masih tetap belajar di rumah, sampai ada informasi selanjutnya. “Pelaksanaan KBM ditengah pandemi Covid-19, tetap mengacu pada aturan protokol kesehatan,” sebutnya.

Dimana, untuk satu kelas hanya boleh diisi maksimal 18 siswa, dengan sistem belajar bergiliran. Meja dan kursi siswa diletakan secara berjauhan, dengan jarak yang telah ditentukan, mengenakan masker baik guru maupun siswa, mencuci tangan, menjaga kebersihan. Setiap siswa juga diwajibkan mengikuti pengecekan suhu tubuh, sebelum memasuki ruang kelas belajar.

Dikatakan John, pihak sekolah harus benar-benar serius dalam menerapkan aturan protokoler Covid-19 di sekolah. Sehingga tidak berdampak buruk bagi semua kalangan. Di samping itu, pihaknya juga akan terus memantau jalannya proses belajar mengajar secara tatap muka dimasa pandemi Covid-19. “Kita akan pastikan kesiapan sekolah, terkait penyediaan kelengkapan pendukung penerapan protokol kesehatan,” pungkasnya.(Wsp)

Berikan Komentar
  • Bagikan