Pemerintah Pusat Diminta Tangani Kerusakan Jalan Batu Jomba

  • Bagikan
Keterangan gambar: Kondisi kerusakan badan jalan nasional di Desa Batu Jomba, Kecamatan Sipirok, Tapanuli Selatan yang terus menerus mengalami kerusakan.(Foto: Syarif Ali Usman)
Keterangan gambar: Kondisi kerusakan badan jalan nasional di Desa Batu Jomba, Kecamatan Sipirok, Tapanuli Selatan yang terus menerus mengalami kerusakan.(Foto: Syarif Ali Usman)

 

TAPSEL (Berita): Pemerintah Pusat diminta tangani kerusakan Jalan Nasional yang menghubungkan Tapanuli Utara dengan Tapanuli Selatan (Tapsel) di Desa Luat Lombang atau lebih dikenal dengan Desa Batu jomba, Kecamatan Sipirok, Tapsel

Hal itu disampaikan Samsul Harahap, 42, Warga Dusun Bulu Payung, Desa Batu Jomba, bersama sejumlah warga lainnya, di lokasi kerusakan badan jalan Batu Jomba, Rabu (24/5).

Kata mereka, kerusakan jalan itu sudah sangat lama menjadi penghalang perjalanan warga menuju Medan ataupun pulang ke daerah dan menjadi momok bagi kendaraan lintas dari Sumut menuju Sumatera Barat maupun Riau, meskipun daerah terus manangani kerusakan jalan tersebut.

Sipidoli Huta Suhut, 40, warga Batu Jomba mengatakan, sejak kecil dia mengaku sudah melihat dan mengalami kerusakan jalan yang terus menerus berlanjut tersebut. Katanya perintah daerah tetap melakukan perbaikan, namun kerusakan seolah tiada hentinya.

Mantan Kepala Desa Batu Jomba, Ranto Efendi Simanjuntak, 50, mengatakan kerusakan terparah terjadi sekira tahun 1997 dan pemerintah daerah berhasil menanganinya namun perbaikan itu tidak bertahan lama.

Katanya kerusakan badan jalan umumnya akibat penurunan atau pergeseran badan jalan. Katanya pada tahun 2005 hingga 2010 penurun badan dapat mencapai 20 centi meter perhari namun pemerintah terus menerus menimbun sehingga arus lalu lintas tetap berjalan.

Hingga kini, ujar Ranto, penurunan badan jalan terus terjadi, seperti kemarin sudah ditimbun rata oleh pemerintah, namun tadi, badan jalan yang sudah ditimbun itu kembali menurun.

“Kemarin, badan jalan yang turun sudah ditimbun hingga datar, namun tadi sudah kembali menurun, mungkin kurasa, sejak dari dulu sudah belasan meter badan jalan itu menurun, tetap bisa digunakan karena terus ditimbun,” terang Ranto yang menjabat kades Batu Jomba dari 2002 hingga 2010.

Selain penurunan badan jalan, ujar Ranto, kerusakan badan jalan juga diakibatkan adanya gorong gorong air yang berukuran besar perlu dibenahi. Katanya dulu gorong gorong itu punya parit penampung air sehingga saat hujan air mengalir ketempat yang semestinya, namun kini parit tersebut sudah rusak sehingga saat hujan aliran air berserak dan menghanyutkan tanah yang dilewati arus air. kondisi itu mempercepat penurunan badan jalan.

Kata mereka, isu yang beredar di daerah itu menyebutkan ada dua penyebab kerusakan badan jalan. Salah satunya menyebutkan adanya sungai bawah tanah yang mengalir di bawah desa Batu Jomba dan sekitarnya, namun isu itu tidak menyebutkan sungai bawah tanah itu pada kedalam berapa meter. Kemudian kedua, lokasi tersebut merupakan daerah patahan bumi atau sesar yakni bidang batas antara dua fraksi kulit bumi yang mengalami pergerakan relatif.

Samsul Harahap dan sejumlah warga lainnya meminta pemerintah pusat agar segera melakukan peninjauan dan melaksanakan perbaikan yang sempurna sehingga kerusakan yang terus menerus terjadi dapat dihindarkan.

“kecelakaan lalu lintas sudah sangat sering terjadi, bila keadaan kerusakan sedang parah parahnya ditambah musim hujan, kecelakaan dapat terjadi 3 hingga 5 kali dalam sehari. Untuk itulah kita berharap agar pemerintah pusat segera melakukan penanganan,” ujar Samsul.

Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Daerah (PUPR) Tapsel Fachri Ananda Harahap melalui Kabid Bina Marga Edi Hutasuhut membenarkan status Jalan yang melintas di Desa Batu Jomba merupakan Jalan Nasional.(a31)

 

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *