YARA Minta Walikota Subulussalam Tinjau Ulang Tarif Parkir Elektronik Di RSUD

  • Bagikan
Berita sore/ Ahmad Zaelani Sidik: Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh Cabang Kota Subulussalam, Edi Syahputra Bako, S. Sos didampingi rekan nya memberi keterangan pers terkait sistem tarik parkir elektronik di RSUD Subulussalam yang terkesan memberatkan keluarga pasien.
Berita sore/ Ahmad Zaelani Sidik: Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh Cabang Kota Subulussalam, Edi Syahputra Bako, S. Sos didampingi rekan nya memberi keterangan pers terkait sistem tarik parkir elektronik di RSUD Subulussalam yang terkesan memberatkan keluarga pasien.

Subulussalam (Berita): Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) meminta agar Walikota Subulussalam,H.Affan Alfian Bintang meninjau ulang Tarif parkir elektronik di RSUD.

“Kami minta segera distop sistem tarif parkir yang diberlakukan di RSUD Subulussalam,ini memberatkan dan Jangan disamakan Seperti sistem Mall besar, ” kata Edi Syahputra Bako, S. Sos Ketua YARA Kota Subulussalam, Sabtu (29/7/2023) kepada beritasore. co. id.

Edi sangat menyayangkan sistem tarif parkir Elektronik di RSUD Subulussalam yang hampir sama seperti di mall atau pusat perbelanjaan besar di kota.

Yang mana hitungan tarif dikenakan per jam sebesar Rp. 3 ribu untuk kenderaan roda empat dan Rp,2 ribuan /jam untuk roda dua.

Juga setiap kenderaan yang keluar masuk harus tetap bayar, walaupun keluarga pasien yang mendampingi hanya mengambil barang kebutuhannya sebentar dan dia harus bayar setiap keluar lanjut Edi.

“Ini sangat memberatkan dan tidak baik, kesan nya memanfaatkan orang susah untuk keuntungan dan alasan PAD,”

Seharusnya keluarga yang mendampingi pasien diberi kartu khusus untuk keluar dan cukup membayar sekali saja.

Kebijakan ini tambah Edi Syahputra Bako belum tepat karena daerah kita tidak sama dengan kota metropolitan yang jauh lebih maju karena masyarakat nya mapan atau mempunyai pendapatan ekonomi besar.

Rumah Sakit Umum itu ideal nya tempat masyarakat berobat, dimana mereke berobat banyak dengan kondisi tidak mampu yang mengandalkan jasa BPJS.

Bahkan untuk mendampingi keluarganya berobat pun dia sudah susah biaya, untuk itu jangan tambah menyusahkan masyarakat dengan sistem parkir seperti itu ucap ketua YARA ini kesal.

Rumah Sakit milik Daerah harusnya bisa membantu masyarakat yang susah bukan malah menyusahkan masyarakat dengan biaya-biaya tambahan seperti ini sebut Bako.

Untuk itu kami meminta Pemerintah Kota Subulussalam untuk menstop sistem parkir tersebut dan mengkaji ulang sistem parkir yang lebih baik.

“Kalau mau mendapatkan PAD dengan memanfaatkan masyarakat yang lagi kesusahan itu kebijakan yang tidak tepat, carilah cara yang lebih bermartabat karena masih banyak kekayaan sumber daya alam Negeri Sada Kata ini yang bisa dikelola untuk sumber pendapatan daerah, “pungkas nya. (zel).

 

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *