KUALASIMPANG (Berita): Jalan Simpang Lima – Rantau, tepatnya di sepanjang jalan dalam kawasan Kampung Simpang Empat Dusun Keramat Kampung Simpang empat Opak Kecamatan Karang Baru, Kampung Alur Manis dan Kampung Cucur Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang sudah bertahun-tahun mengalami rusak parah dan kalau ada yang memperbaiki hanya ditimbun dengan tanah liat.
Pemerintah diharapkan segera turun tangan kelapangan lihat kondisi yang sebenarnya untuk memperbaikinya jalan itu yang kerap memakan korban.
Pantauan di lokasi, Senin (23/6/2025) jalan itu merupakan sentral merupakan jalan alternatif menuju Sumatera Utara yang juga jalan penghubung 3 Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Aceh Tamiang, yaitu Kecamatan Karang Baru, Seruway dan Rantau sering dilalui oleh kendaraan alat berat milik PT Pertamina, dan perusahaan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang kerap memuat barang bermuatan berlebih tonase.
Diperkirakan kerusakan jalan itu sepanjang 3 KM dari Simpang Lima hingga Kampung Cucur, banyaknya jalan berlubang sehingga menyulitkan bagi pengguna jalan sehingga rentan terjadinya kecelakaan bagi pengendara maupun pengguna jalan yang melintasinya seperti anak anak sekolah.
Seperti yang disampaikan oleh Rizki warga Kampung Tanjung Seumantoh Kecamatan Karang Baru, diri nya sempat mengalami kecelakaan saat melintas didaerah itu beberapa waktu lalu.
“Kondisi ini diperparah jika musim kemarau jalan itu berdebu hingga masuk kerumah warga, begitu juga jika musim hujan jalan itu terlihat bak kubangan kerbau, ungkap Kitok, sedikitnya ada 20 titik badan jalan yang berlubang hingga kedalam mencapai 3 hingga 5 cm,” sambungnya lagi,
Hal yang sama juga dikatakan oleh warga Kampung Alur Manis Saiful, dirinya juga pernah mengalami kecelakaan saat melintas dijalan itu karena menghindari jalan yang berlubang.
Jalan penghubung yang terbilang sentral ini dipenuhi lubang besar sangat membahayakan karena menimbulkan kemacetan ketika dilewati kendaraan-kendaraan besar milik perusahaan.
“Sehingga tak jarang para pengguna jalan yang menggunakan sepeda motor terjatuh ketika berhimpitan dengan kendaraan besar milik perusahaan. Ditambah lagi pada malam hari tidak ada lampu penerangan jalan,” ungkap Saiful.
“Kami pihak masyarakat memohon agar jalan rusak tersebut dapat perhatian khusus dari Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tamiang,” katanya.
Hendaklah jalan rusak itu agar dapat segera diperbaiki jangan menunggu berlama-lama dan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang jangan tutup mata terkesan tidak mau tau.
Kemudian para anggota DPRK dari Dapil II agar memperjuangkan jalan lintas Rantau padahal para Pemimpin di Kabupaten Aceh Tamiang banyak dan sering melintasi jalan tersebut, akan tetapi banyak yang tidak perduli seharusnya bisa dengan menggunakan anggaran darurat, ataupun dari anggaran perawatan rutin.
“Selain itu, kami juga berharap adanya perhatian serta kepedulian dari pihak perusahaan yang menggunakan jalan tersebut,” ungkap Syaiful (hen)