Lembaga DPRK Agara Belum Gelar RDP Terkait Penanganan Banjir

  • Bagikan
Pasca Banjir Bandang di bantaran Subdas Lawe Kinge,Kecamatan Lawe Bulan, mengakibatkan puluhan hektar lahan perkebunan warga Kute Lawe Kinge,  Tenembak Juhar, serta Lahan Perkebunan warga Kute Teger Miko Kecamatan Lawe Sumur alami rusak parah, akibat tertimbun material bebatuan dan tumpukan kayu gelondongan.Gambar di Abadikan Rabu Sore (20/4).beritasore/Husaini Amin
Pasca Banjir Bandang di bantaran Subdas Lawe Kinge,Kecamatan Lawe Bulan, mengakibatkan puluhan hektar lahan perkebunan warga Kute Lawe Kinge,  Tenembak Juhar, serta Lahan Perkebunan warga Kute Teger Miko Kecamatan Lawe Sumur alami rusak parah, akibat tertimbun material bebatuan dan tumpukan kayu gelondongan.Gambar di Abadikan Rabu Sore (20/4).beritasore/Husaini Amin

KUTACANE (Berita) : Hingga Rabu (20/4) Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat  Kabupaten Aceh Tenggara Provinsi  Aceh belum melaksanakan RDP dan pembentukan Tim Pansus terkait  kasus penyebab Banjir Landa di 7 Wilayah Kecamatan itu.

Saat ini anggota dewan,  tampak sibuk sendiri atas nama partai, turun sambangi warga, mereka masih jalan sendiri  memantau  titik  banjir Bandang Kecamatan Semadam dll.

Dari 7 Wilayah Kecamatan terdampak  banjir, hingga saat ini atas nama  lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten, belum membentuk tim Pansus dan menggelar RDP terkait kasus melanda lahan dan  pemukiman warga.

Kan sudah ada atas nama partai  dan pribadi anggota dewan yang  turun kelapangan, Kata Ketua DPRK Denny F Roza menjawab Berita Via Telponnya Rabu petang (20/4).

Ia mengakui lembaga DPRK belum ada mengambil langkah, untuk menggelar RDP/Pansus dengan lembaga terkait, dalam menyikapi  persoalan yang dihadapi masyarakat disejumlah kawasan yang diterjang   banjir pada (14-18/4) baru-baru ini.

Terkait adanya dugaan aktivitas perambahan hutan dan Pelaku Pencurian Kayu Ilegal dalam kawasan hutan lindung serbo Langit sebelah timur Kecamatan Lawe Bulan itu.

Denny siap turun kelapangan  memantau situasi disana, tapi dia minta waktunya tidak hari ini, jika tidak ada kendala Kamis (21/4) kita main kesana, Janji Denny singkat.

Kepada Berita sejumlah warga setempat, Rabu sore (20/4), mengakui masih ada dugaan aktivitas oknum pelaku pembalak kayu ilegal, di atas pegunungan tersebut,kami minta secepat kasus ini di tangani dengan serius, Pinta mereka yang enggan ditulis jati dirinya.

Sementara itu Suhari Pelih tomas Kute Lawe Kinge Menjawab Berita Rabu petang (20/4) di area terdampak banjir, ia berharap agar semua persoalan  disana, untuk segera mendapat tanggapan serius.

Timbunan material bebatuan kiriman pasca banjir, agar secepatnya  dilakukan pengerukan dan mengevakuasi keluar dari lokasi bantaran sungai Sub DAS Lawe Kinge, demi keamanan lahan perkebunan warga kata Suheri.

Pantauan Berita di Lokasi Banjir Lawe Kinge Rabu sore (20/4), dua alat berat Excavator tidak beraktivitas lagi, karna alami kerusakan.Selain menjumpai tumpukan bongkahan  kayu glondongan, hamparan batu telah rusak lahan perkebunan jadi pemandangan yang memilukan.(aie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *