KUTACANE (Berita) : Hingga Rabu (20/4) Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Tenggara Provinsi Aceh belum melaksanakan RDP dan pembentukan Tim Pansus terkait kasus penyebab Banjir Landa di 7 Wilayah Kecamatan itu.
Saat ini anggota dewan, tampak sibuk sendiri atas nama partai, turun sambangi warga, mereka masih jalan sendiri memantau titik banjir Bandang Kecamatan Semadam dll.
Dari 7 Wilayah Kecamatan terdampak banjir, hingga saat ini atas nama lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten, belum membentuk tim Pansus dan menggelar RDP terkait kasus melanda lahan dan pemukiman warga.
Kan sudah ada atas nama partai dan pribadi anggota dewan yang turun kelapangan, Kata Ketua DPRK Denny F Roza menjawab Berita Via Telponnya Rabu petang (20/4).
Ia mengakui lembaga DPRK belum ada mengambil langkah, untuk menggelar RDP/Pansus dengan lembaga terkait, dalam menyikapi persoalan yang dihadapi masyarakat disejumlah kawasan yang diterjang banjir pada (14-18/4) baru-baru ini.
Terkait adanya dugaan aktivitas perambahan hutan dan Pelaku Pencurian Kayu Ilegal dalam kawasan hutan lindung serbo Langit sebelah timur Kecamatan Lawe Bulan itu.
Denny siap turun kelapangan memantau situasi disana, tapi dia minta waktunya tidak hari ini, jika tidak ada kendala Kamis (21/4) kita main kesana, Janji Denny singkat.
Kepada Berita sejumlah warga setempat, Rabu sore (20/4), mengakui masih ada dugaan aktivitas oknum pelaku pembalak kayu ilegal, di atas pegunungan tersebut,kami minta secepat kasus ini di tangani dengan serius, Pinta mereka yang enggan ditulis jati dirinya.
Sementara itu Suhari Pelih tomas Kute Lawe Kinge Menjawab Berita Rabu petang (20/4) di area terdampak banjir, ia berharap agar semua persoalan disana, untuk segera mendapat tanggapan serius.
Timbunan material bebatuan kiriman pasca banjir, agar secepatnya dilakukan pengerukan dan mengevakuasi keluar dari lokasi bantaran sungai Sub DAS Lawe Kinge, demi keamanan lahan perkebunan warga kata Suheri.
Pantauan Berita di Lokasi Banjir Lawe Kinge Rabu sore (20/4), dua alat berat Excavator tidak beraktivitas lagi, karna alami kerusakan.Selain menjumpai tumpukan bongkahan kayu glondongan, hamparan batu telah rusak lahan perkebunan jadi pemandangan yang memilukan.(aie)