Dinas PUPR Aceh Singkil Buka Pintu Muara Baru Atasi Pendangkalan

  • Bagikan
Foto: Beko long arm sedang melakukan uji coba pengerukan membuka pintu muara sungai baru dikawasan kolam manis, Rabu (6/9/2023). Pintu muara baru ini nantinya akan menjadi akses keluar masuk boat nelayan menuju dermaga tradisional Singkil. (Ist).
Foto: Beko long arm sedang melakukan uji coba pengerukan membuka pintu muara sungai baru dikawasan kolam manis, Rabu (6/9/2023). Pintu muara baru ini nantinya akan menjadi akses keluar masuk boat nelayan menuju dermaga tradisional Singkil. (Ist).

 

SINGKIL (Berita): Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Aceh Singkil kembali melakukan pengerukan, untuk membuka pintu muara baru, mengatasi keluhan pendangkalan nelayan di Singkil.

Sejak sepekan terakhir ini, kapal perikanan dan kapal barang nelayan di Singkil tidak bisa lagi masuk ke dermaga Tradisional Jembatan Tinggi Desa Pulo Sarok, dan terpaksa dialihkan ke Dermaga PPI Anak Laut Singkil yang jaraknya lebih jauh.

Akibatnya masyarakat yang menggantungkan hidupnya di dermaga tersebut, seperti buruh dan tukang becak mengeluhkan sejak sepekan terakhir tidak dapat bekerja.

Kita sudah berkordinasi dengan Panglima Laut dan nelayan. Mereka inginkan untuk dibuka pintu muara baru agar boat nelayan bisa kembali bersandar di Dermaga Singkil bukan di Anak Laut, kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Erwin Syahputra saat dikonfirmasi Waspada.id, Kamis (7/9/2023).

Katanya, pengerukan dilakukan dalam tahap uji coba, dan sudah dilakukan survey lokasi sesuai kesepakatan nelayan.

Dan untuk teknis pekerjaannya akan dibuka pintu baru muara sungai yang menghubungkan ke laut, dan pengerukan diambil garis lurus hingga ke lokasi Pekan Lama di Desa Pasar Singkil.

“Dari uji coba ini akan kita hitung outputnya berapa meter volume pekerjaannya per jam. Karena pengerukan sepanjang sekitar 2,3 km sampai ke Pekan Lama dari lokasi Kolam Manis. Dan solusi panjangnya kedepan, perlu dilakukan pemeliharaan rutin dengan memanfaatkan mesin sedot,” terang Erwin.

Lanjutnya, untuk pekerjaan ini sementara tidak menggunakan anggaran (non budgeting). Karena belum ada kontrak pekerjaannya dan menunggu proses perubahan anggaran.

Sebab solusi terbaik untuk penanganan pendangkalan itu hanya dengan pembangunan zeti. Namun belum tertampung melalui sumber APBN, terangnya.

Ada juga yang menyarankan dengan penyedotan, namun disini tidak ada mesin sedot dengan daya hisap besar.

Sementara untuk pekerjaan yang lalu hanya dilaksanakan 1 hari kerja dan hanya mengupayakan belanja BBM alat berat, dan belum memakai anggaran yang bersumber Aspirasi Dewan senilai Rp.140 juta.
“Anggarannya tidak sampai Rp150 juta hanya sekitar Rp140 juta,” terang Erwin.

Namun karena berpotensi kegagalan, keruk pagi, sore sudah tertutup maka pekerjaan tidak dilanjutkan, tambahnya.

Terpisah Panglima Laut Lhok Pulau Sarok Basri Lubis yang dikonfirmasi terpisah mengungkapkan, saat ini dinas PUPR bersama nelayan sedang berada dilokasi melakukan pekerjaan untuk membuka pintu baru muara sungai menuju Banda Pakan.

Hari pertama pekerjaan kemarin, start pukul.10:00 WIB, dan sudah dapat hasil sepanjang 100 meter.

Jarak dari pintu muara sungai sekitar 2,2 km sampai ke Pekan Lama. Namun di lintasan sekitar Pekan Lama sudah selesai pekerjaannya, dan tinggal penambahan.
Namun yang jadi kendala karena beko long arm yang kerja tidak bisa turun dari panton. Sehingga perlu dikerahkan beko standar untuk cepat penyelesaian pekerjaan, karena ada lahan yang keras.

Dan lokasi ini dipilih karena berpeluang bagus untuk perlintasan boat nelayan menjadi pintu masuk ke dermaga tanpa ada kendala pendangkalan lagi.

Karena lintasan ini tembak lurus dan tidak belok-belok lagi, melewati alur yang mengalami pengendapan pasir yang menyebabkan pendangkalan muara, terang Basri. (B25).

 

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *