BSI Dan BSI Maslahat Gandeng Universitas Syiah Kuala Perkuat Budidaya Nilam 

  • Bagikan
Direktur Penjualan & Distribusi BSI, Anton Sukarna  dan Direktur Innovation & Empowerment BSI Maslahat, Fauzi Indrianto di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh Kamis (29/9). beritasore/ist
Direktur Penjualan & Distribusi BSI, Anton Sukarna  dan Direktur Innovation & Empowerment BSI Maslahat, Fauzi Indrianto di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh Kamis (29/9). beritasore/ist

BANDA ACEH (Berita): PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) bersama BSI Maslahat menjalin perjanjian kerjasama dengan Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala, untuk memperkuat kapasitas pelaku usaha budidaya nilam di wilayah Aceh.

Siaran pers yang diterima dari Corporate Communication Department     BSI Maslahat, Kamis (29/9) mengatakan kerjasama ini juga diharapkan bisa meningkatkan kualitas minyak nilam Aceh yang merupakan komoditas unggulan Indonesia, dan mendukung pemulihan ekonomi  melalui program pemberdayaan.

Direktur Penjualan & Distribusi BSI, Anton Sukarna  mengatakan dalam kerjasama ini, BSI dan BSI Maslahat berperan melaksanakan program UMKM BSI bagi masyarakat pelaku budidaya Nilam di wilayah Aceh.

Sementara ARC Universitas Syiah Kuala memberikan dukungan agar Program UMKM BSI Klaster Minyak Nilam dapat berhasil dan produk kualitas minyak nilam dapat meningkat, dengan melakukan pendampingan menyerap hasil budidaya minyak nilam.

 “Harapannya ARC Universitas Syiah Kuala mendampingin dan menyerap hasil panen minyak nilam dari petani binaan BSI Maslahat yaitu masyarakat yang kurang mampu/mustahik. Dari satu hektar lahan bislasanya mampu menghasilkan 200 kg nilam,” katanya.

Adapun harga minyak nilam itu mencapai Rp500.000 – Rp 600.000 per kg. Lahan  eksisting saat ini mencapai 15 hektar. “Sementara jumlah penerima manfaatnya ada 50 orang,” tambah Anton Sukarna.

ARC Universitas Syiah Kuala adalah lembaga yang didirikan untuk mengangkat kembali minyak nilam yang merupakan komoditas unggulan Aceh.

Minyak nilam sendiri memiliki sejarah panjang di Aceh sejak zaman Belanda. ARC dinilai sudah berpengalaman dalam mengurus nilam.

Rencananya BSI dan BSI Maslahat akan menyiapkan program khusus untuk mengangkat potensi komoditas nilam Aceh.

Produk minyak nilam tersebut saat ini dapat dijumpai di UMKM Center BSI di Aceh. Pada tahun 2022 ini, BSI menargetkan produk minyak nilam asal Aceh dapat menjadi komoditas ekspor asal Aceh.

“BSI Maslahat akan terus berkolaborasi  dengan ARC Universitas Syiah Kuala dan  kembali menghidupkan gairah produksi minyak nilam.

Harapannya dengan perjanjian kerja sama dengan Univesitas Syeih Kuala melalui ARC dapat mendampingi petani nilam agar mampu bersaing di pasar.”

Direktur Innovation & Empowerment BSI Maslahat, Fauzi Indrianto menambahkan dengan adanya kerjasama antara BSI Maslahat dan ARC USK, diharapkan bisa memincu adanya akselerasi dan percepatan agar program UMKM BSI klaster Minyak Nilam.

“Sehingga tujuan yang ada bisa cepat dan tepat tercapai sesuai harapan,” kata Fauzi.  (wie)

Berikan Komentar
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *