ACEH UTARA (Berita): Abrasi yang terus menerus menggerus pantai, mengancam sekitar 1.500 meter badan jalan di kawasan Pantai Lhok Puuk, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, runtuh.
Kondisi tersebut semakin mengkhawatirkan seiring ancaman banjir pasang purnama yang dapat menggenangi pemukiman warga apabila tidak segera ditangani.
Keusyik Gampong Lhok Puuk, Bakhtiar, mengungkapkan bahwa gelombang besar yang terjadi akibat pasang purnama pada pertengahan September 2024 lalu telah mempercepat proses abrasi di wilayah tersebut. “Pada hari Selasa, 17 September 2024, sekitar pukul 09.00 WIB, terjadi pasang purnama yang menyebabkan pengikisan pantai secara masif,” jelasnya, Sabtu (17/5).
Menurut Bakhtiar, abrasi yang terjadi telah mengikis pasir penopang jalan, sehingga lapisan aspal kini menggantung dan terancam ambruk. “Hingga saat ini, jalan sepanjang 1.500 meter itu masih terancam karena belum ada penanganan serius dari pihak berwenang,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Aceh melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sebelumnya telah merencanakan pengiriman 1.000 unit geobag sebagai pelindung badan jalan dari hantaman gelombang laut. Namun, karena keterbatasan anggaran di tingkat kabupaten, bantuan tersebut belum terealisasi hingga kini.
Geusyik Bakhtiar berharap Pemerintah Kabupaten Aceh Utara segera turun tangan untuk menyelamatkan infrastruktur penting di pesisir Lhok Puuk. Ia menegaskan bahwa jalan tersebut merupakan satu-satunya akses vital bagi nelayan setempat untuk membawa hasil tangkapan ke luar desa. “Kalau jalan ini rusak parah, tentu roda ekonomi masyarakat akan lumpuh,” tegasnya.
Sebagai mantan anggota DPRK, Bakhtiar juga mengajak seluruh pihak, termasuk dinas terkait, untuk bersama-sama melindungi wilayah pesisir dan mendukung kesejahteraan nelayan. “Ini bagian dari upaya kita bersama mewujudkan visi Bupati untuk ‘Aceh Utara Bangkit’. Kesejahteraan nelayan harus menjadi bukti bahwa Aceh Utara benar-benar bergerak maju,” pungkasnya. (ws).
